Pengertian Kalimat Perintah, Ciri, Fungsi, Jenis & Contohnya

Kalimat Perintah

Kalimat perintah identik dengan tanda seru. Benarkah demikian? Yuk, bahas pengertian, kegunaan, ciri, jenis, dan contohnya di artikel berikut!

“Jangan begadang, nanti terlambat masuk sekolah!”

“Kerjakan soal nomor 11—20 sebagai PR, ya!”

Apakah kamu pernah membaca atau mendengar perkataan-perkataan semacam itu di kehidupan sehari-hari? Dalam kebahasaan, perkataan seperti itu disebut dengan kalimat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat merupakan kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Makanya, kita selalu butuh kalimat meskipun sekadar untuk curhat, ngeluh, sampai dengan mepet gebetan.

By the way, menurut kalian, contoh-contoh kalimat di atas tujuannya untuk mengungkapkan apa, sih? Hmm… kalau melihat isinya, kalimat pertama bertujuan melarang seseorang bersikap lelet, sedangkan kalimat kedua punya tujuan menyuruh orang lain untuk mengerjakan soal sebagai PR. Nah, kalimat-kalimat yang berisi larangan atau suruhan kayak gitu dikenal dengan kalimat perintah.

Terus apa bedanya kalimat perintah dengan kalimat aktif, kalimat kompleks, kalimat langsung, ataupun kalimat-kalimat lainnya, ya? Agar kalian nggak bertanya-tanya lagi, yuk, kita bahas tuntas pengertian, fungsi, ciri-ciri, jenis-jenis, dan contoh kalimat perintah di artikel ini!

 

Pengertian Kalimat Perintah

Menurut Hasan Alwi, berdasarkan isinya, kalimat terbagi atas kalimat deklaratif (berita), kalimat imperatif (perintah), kalimat interogatif (tanya), dan kalimat eksklamatif (seruan). Ya, kalimat perintah disebut juga kalimat imperatif. Jangan sampai lupa, ya, karena penyebutannya sering kali berbeda-beda!

Baca juga: Memahami Kalimat Persuasif Beserta Ciri dan Contohnya

Kalimat imperatif atau kalimat perintah adalah kalimat yang berisi makna memerintah, mengajak, dan melarang orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya, seseorang akan menggunakan kalimat perintah jika berharap orang lain dapat bertindak sesuai perkatannya.

 

Ciri-Ciri Kalimat Perintah

1. Memiliki intonasi final berupa tanda seru (!) atau menggunakan intonasi tinggi

Setiap kalimat harus diakhiri dengan intonasi final. Intonasi final tersebut dapat berupa tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!) sesuai maksud kalimatnya. Karena memiliki maksud memberi perintah, penulisan kalimat perintah harus diakhiri dengan tanda seru (!). Sementara itu, kalimat perintah yang disampaikan secara lisan akan diucapkan dengan intonasi tinggi.

 

2. Biasanya memakai imbuhan -kan atau partikel -lah

Pada umumnya, verba dalam kalimat perintah akan diberikan imbuhan -kan atau partikel -lah, misalnya kerjakan, carikan, naiklah, dan bacalah. Namun, ada juga kalimat perintah yang tidak menggunakan imbuhan -kan maupun partikel -lah. Berikut contoh kalimat perintah tanpa tambahan imbuhan dan partikel.

  • – Lihat, Dik, kucingnya lucu sekali!
  • – Diam kamu!

 

3. Berpola kalimat inversi

Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek tidak selalu mendahului predikat (S-P). Berdasarkan susunan inti kalimatnya, predikat juga dapat mendahului subjek (P-S) dalam sebuah kalimat. Kalimat dengan pola P-S disebut dengan kalimat inversi. Kalimat perintah sering kali memakai pola kalimat inversi guna menegaskan makna. Bandingkan dua contoh kalimat di bawah ini!

  • – Kalimat berpola S-P

Dokumen itu (S) harus segera dikirim(P).

  • – Kalimat berpola P-S (Inversi)

Segera kirimkan (P) dokumen itu (S)!

 

4. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap

Kalimat perintah terkadang tidak mengungkapkan pelaku dari tindakan yang diperintahkan. Bandingkan kalimat-kalimat perintah di bawah ini.

  • – Kak, tunggu! (Ada pelaku tindakan)
  • – Duduk! (Tidak ada pelaku tindakan)
  • – Ambilkan koran di atas meja! (Tidak ada pelaku tindakan)

 

Fungsi Kalimat Perintah

Selain untuk memerintah orang lain, kalimat perintah juga punya fungsi lainnya, lho! Berikut fungsi-fungsi kalimat perintah yang perlu diketahui.

1. Memberi perintah

Fungsi pertama dari kalimat perintah tentunya untuk memberi perintah kepada orang lain, yakni pembaca atau pendengar. Dalam hal ini, kalimat perintah difungsikan sebagai suruhan kepada pembaca atau pendengar agar melakukan suatu hal yang dikehendaki penulis atau penutur kalimat perintah. Berikut contoh-contohnya.

  • – Jalanlah pelan-pelan!
  • – Tolong bukakan pagar rumah!

 

2. Memberi komando

Komando dapat diartikan aba-aba atau perintah. Dengan demikian, fungsi memberi komando dalam kalimat perintah mirip dengan fungsi memberi perintah. Hal yang membedakan keduanya ialah siapa pengguna dan di mana penggunaan kalimat perintah tersebut. Fungsi memberi komando hanya dapat digunakan oleh orang-orang tertentu pada tempat-tempat tertentu, misalnya pasukan militer di kemiliteran, aparat polisi di kepolisian, dan paskibraka yang sedang bertugas. Berikut contoh kalimat perintah yang berfungsi memberi komando.

  • – Segera siapkan senjata kalian!
  • – Hormat gerak!

 

3. Memberi larangan

Kalimat perintah juga berfungsi untuk memberi larangan kepada orang lain agar tidak melakukan suatu tindakan. Umumnya, kalimat perintah yang berfungsi memberi larangan identik dengan penggunaan kata jangan. Berikut contoh kalimat perintahnya.

  • – Jangan jajan sembarangan!
  • – Jangan terlalu sering membuka media sosial!

 

4. Memberi ajakan

Kalimat perintah juga dapat berupa ajakan kepada orang lain supaya berbuat sesuatu maupun mengikuti tindakan dari penulis atau penutur kalimat tersebut. Contoh kalimat perintah yang berfungsi memberi ajakan sebagai berikut.

  • – Ayo, rajin olahraga agar tubuh tetap sehat!
  • – Mari, mampir ke rumahku!

Baca juga: 10 Contoh Teks Negosiasi Singkat dan Strukturnya di Berbagai Situasi

 

5. Memberi tuntutan

Fungsi berikutnya adalah memberi tuntutan. Untuk memenuhi fungsi ini, kalimat perintah akan berupa permintaan tegas yang “memaksa” pembaca atau pendengar melakukannya. Cermati contoh-contoh di bawah ini.

  • – Bayarlah pajak demi kelancaran pembangunan negara!
  • – Jika asal bicara, pengguna media sosial dapat dipidanakan sesuai UU ITE!

 

6. Memberi pembiaran

Terakhir, kalimat perintah juga memiliki fungsi memberi pembiaran. Maksudnya, penulis atau penutur kalimat perintah memberikan izin ataupun memberi perintah kepada pembaca atau pendengar untuk membiarkan suatu hal terjadi. Contohnya sebagai berikut.

  • – Silakan, Anda dapat menunggu di dalam ruangannya!
  • – Biarlah dia menentukan jurusan kuliah sesuai minatnya!

 

Jenis-Jenis Kalimat Perintah

Sejalan dengan fungsinya, kalimat perintah terbagi menjadi enam. Setiap jenisnya memiliki karakteristik masing-masing. Yuk, pahami jenis-jenis kalimat perintah berikut.

1. Kalimat Perintah Biasa

Kalimat perintah biasa merupakan jenis kalimat perintah yang bertujuan memerintah atau menyuruh orang lain melakukan suatu hal sesuai kehendak penulis atau penutur. Pada jenis kalimat perintah ini, penulis atau penuturnya seakan mewajibkan pembaca atau pendengar melakukan perintahnya. Kalimat perintah biasa dapat dilihat pada contoh-contoh berikut.

  • – Gunakan helm ketika mengendarai sepeda motor!
  • – Bersiaplah untuk menyerang!

 

2. Kalimat Perintah Halus

Kalimat perintah halus merupakan jenis kalimat perintah yang bertujuan memerintah orang lain secara halus. Kalimat perintah ini ditandai dengan pemakaian kata tolong dan cobalah, Berikut contoh kalimatnya.

  • – Tolong geser sedikit, Din!
  • – Cobalah bangun lebih pagi!

3. Kalimat Perintah Permohonan

Kalimat perintah permohonan merupakan jenis kalimat perintah yang bertujuan meminta orang lain berbuat sesuatu demi kepentingan penulis atau penutur kalimat. Biasanya, kalimat ini ditandai dengan penggunaan kata mohon, minta, dan sudilah kiranya. Adapun contoh kalimat perintah permohonan sebagai berikut.

  • – Hadirin, mohon perhatiannya!
  • – Sudilah kiranya Bapak dan Ibu datang ke rapat RT nanti malam!

 

4. Kalimat Perintah Ajakan

Kalimat perintah ajakan merupakan jenis kalimat perintah yang bertujuan mengajak orang lain untuk melakukan suatu tindakan bersama-sama. Umumnya, kalimat perintah ajakan menggunakan kata ayo, ayolah, mari, marilah, dan hendaklah. Kayak gimana ya contoh kalimat perintah ajakan?

  • – Ayo, belajar bersama sepulang sekolah!
  • Hendaklah main bersama-sama saja!

 

5. Kalimat Perintah Larangan

Kalimat perintah larangan merupakan jenis kalimat perintah yang bertujuan melarang seseorang melakukan suatu hal. Kalimat ini selalu diawali dengan kata jangan. Misalnya, kalimat jangan malu-malu!.

Baca juga: Macam-Macam Konjungsi, Ciri, dan Contoh Kalimatnya

 

6. Kalimat Perintah Pembiaran

Kalimat perintah pembiaran merupakan jenis kalimat perintah yang bertujuan memberi izin melakukan sesuatu dan meminta izin agar tidak dihalangi dalam melakukan sesuatu. Seperti namanya, kalimat ini ditandai dengan penggunaan kata biarkan, biarlah, dan biarkanlah. Selain itu, kalimat ini juga bisa ditandai dengan penggunaan kata silakan sebagai penanda memberi izin melakukan sesuatu. Berikut contoh kalimatnya.

  • – Biarkan saya beristirahat sebentar!
  • – Silakan istirahat dahulu!

Contoh Kalimat Perintah

  • 1. Cintailah sesama makhluk hidup!
  • 2. Tolong keraskan suaramu ketika bicara!
  • 3. Bapak minta kerjakan soal ini dengan jujur!
  • 4. Mari berjuang bersama demi kemenangan Indonesia di ajang olahraga ini!
  • 5. Jangan berisik anak-anak!
  • 6. Biarlah Tuhan yang mengatur alur cerita hidupku!
  • 7. Pastikan pintu dan jendela sudah dikunci sebelum tidur!
  • 8. Cobalah percaya pada kemampuan dirimu sendiri!
  • 9. Ayolah lari lima putaran keliling lapangan ini lagi!
  • 10. Pergi sana tidak usah kembali!

 

Selesai! Gimana kamu udah kenal banget ‘kan sekarang dengan pengertian, fungsi, ciri-ciri, jenis-jenis, dan contoh kalimat perintah? Biar ilmu kamu makin komplit, ayolah mulai belajar di Brain Academy karena Master Teacher-nya seru dan jago banget! Kalau masih ragu, cobain dulu aja kelas gratisnya dengan klik gambar di bawah ini!

Brain Academy Online

Referensi:

Alwi, Hasan., dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

 

Tri Janarti