10 Contoh Teks Negosiasi Singkat dan Strukturnya di Berbagai Situasi

Pojok Sekolah - Contoh Teks Negosiasi

Negosiasi  dapat terjadi di mana pun sesuai dengan kepentingan, seperti di pasar, toko, sekolah, instansi pemerintah, dan lain-lain. Artikel ini berisi jenis dan contoh teks negosiasi dalam berbagai situasi sehari-hari. 

Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial dan berfungsi untuk mencari kesepakatan atau penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang bersengketa atau mempunyai perbedaan kepentingan.

Tidak hanya di pasar atau di toko saat membeli sesuatu, negosiasi dapat terjadi di mana pun. Misalnya, saat kamu bernegosiasi dengan orang tua saat ingin pergi ke luar atau dengan guru ketika harus mengumpulkan tugas.

Tujuan adanya negosiasi yaitu untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi. Dengan belajar teks negosiasi, maka kamu akan lebih toleran dan menghargai orang lain dengan tidak memaksa pihak lain dalam mengatasi perselisihan atau perbedaan pendapat. 

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai definisi, ciri-ciri, unsur serta struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi. Teks negosiasi memiliki urutan struktur yang khas, yaitu orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan

Nah, agar lebih memudahkan kamu memahami teks negosiasi, artikel ini akan lebih fokus pada  contoh-contoh teks negosiasi dan jenisnya. Yuk disimak!

Baca juga: Belajar Teks Negosiasi dari Unsur, Ciri, Struktur, dan Kebahasaannya

 

Jenis-jenis Negosiasi

Sebelum membuat contoh teks negosiasi, terdapat 3 jenis negosiasi yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bentuk lisan, campuran, dan tulisan (surat penawaran).

1. Negosiasi Bentuk Lisan

Teks negosiasi lisan dikemas dalam pola penyajian lisan atau mengandung dialog. Contohnya: percakapan dalam kehidupan sehari-hari, misal jual beli di pasar.

2. Negosiasi Bentuk Campuran

Teks negosiasi bentuk campuran dikemas dalam pola penyajian yang mengandung narasi dan dialog. Contohnya: negosiasi dalam cerpen.

3. Negosiasi Bentuk Tulisan

Teks negosiasi bentuk tulisan dikemas dalam pola penyajian berupa tulisan. Contohnya: surat penawaran yang termasuk dalam jenis surat niaga.

  • Surat Penawaran 

Surat penawaran termasuk kategori surat resmi yang berupa surat niaga (surat resmi yang dibuat seseorang atau suatu badan usaha untuk mencari keuntungan dari kegiatan berbisnis).

  • Unsur-unsur Surat Penawaran
    • Kop surat
    • Nomor surat
    • Lampiran
    • Hal/perihal
    • Tanggal surat
    • Alamat penerima surat
    • Salam pembuka surat
    • Tubuh surat
    • Salam penutup surat

 

Baca juga: Terlengkap! Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks, dan Protokol

 

Contoh Teks Negosiasi

Setelah kamu memahami pengertian, jenis, dan struktur teks negosiasi, sekarang kita langsung lihat contoh teks negosiasi singkat di berbagai situasi berikut ini, yuk!

 

1. Contoh Negosiasi di Lingkungan Sekolah

Negosiasi antara Bu Dewi sebagai wali kelas dengan ketua kelas bernama Rahma berkaitan dengan rencana study tour ke Yogyakarta. 

Bu Dewi: “Rahma, bagaimana rencana study tour  ke Yogyakarta, apakah semua anggota kelas setuju?”

Rahma: “Saya sudah berbicara dengan mereka Bu, hanya ada usulan untuk destinasinya diganti ke Bali saja Bu.”

Bu Dewi: “Wah, kenapa pada minta seperti itu?”

Rahma: “Karena sekolah kita sudah sering ke Yogyakarta, Bu. Kalau ke Bali kan belum pernah sama sekali.”

Bu Dewi: “Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju.”

Rahma: “Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut.”

Bu Dewi: “Aduh bagaimana ya, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya.”

Rahma: “Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana study tour diganti ke Bali.”

Bu Dewi: “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicarakan dengan beliau, lalu nanti kabari Ibu hasilnya.”

Rahma: “Baik Bu.”

 

2. Contoh Negosiasi di Bank

Pegawai bank: “Selamat pagi, pak.”

Nasabah: “Pagi, mba”

Pegawai bank: “Ada yang bisa saya bantu?”

Nasabah: “Saya ingin mengajukan pinjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?”

Pegawai bank: “Bisa, pak.”

Pegawai bank: “Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang.”

Nasabah: “Dua-duanya sama-sama bagus, mba?”

Pegawai bank: “Iya, pak, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta.”

Nasabah: “Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?”

Pegawai bank: “Hanya BPKB kendaraan bermotor saja dan bunganya sebesar 2,5%.”

Nasabah: “Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?

Pegawai bank:”Belum bisa, pak.”

Nasabah: “Batas waktu cicilannya berapa bulan?”

Pegawai bank: “Untuk batas cicilannya selama 5 bulan.”

Nasabah: “Terima kasih atas informasinya, mba. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang.”

Pegawai bank: “Apa bapak sudah benar-benar yakin?”

Nasabah: “Saya sudah yakin, mba.”

Pegawai bank: “Terima kasih atas kehadirannya, pak. Sampai jumpa kembali.”

Nasabah: “Baik, mba. Sekali lagi saya terima kasih.”

 

3. Contoh Negosiasi Bentuk Narasi

Seperti biasanya, setiap pagi pasti ibu akan pergi ke pasar untuk belanja harian. Kendaraan motor yang ada di rumah selalu digunakan untuk mengantarkannya ke pasar. Ibu sudah mempunyai toko langganan yang menurutnya lebih murah daripada toko-toko lainnya.

Singkat cerita, toko langganan ibu sedang tutup, sehingga ibu berpindah ke toko sebelahnya. Ibu mulai mencari bahan-bahan yang akan dimasak hari ini dan besok. Ibu sempat merasa bingung karena catatan belanja lupa dibawa. Setelah diingat-ingat kembali, Ibu ingin membeli satu kilo ayam, bahan sayur sop, bahan sambal, dan bumbu-bumbu dapur.

Ibu menyapa penjualnya dengan menanyakan beberapa harga sayuran supaya mengetahui apakah harganya sangat mahal atau tidak.

Sebelum membeli bahan-bahan tersebut, ibu bertanya kepada pedagang harga dari bahan-bahan tersebut. Ibu baru tahu kalau harga ayam sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko langganannya. Tanpa berpikir panjang, ibu langsung mengajukan harga yang sesuai dengan toko langganannya.

Penjual merespon dengan jawaban santai, sehingga pengajuan ini dilanjutkan dengan tawar menawar khas ibu-ibu dan pedagang.

Ibu sangat dikenal ketika melakukan tawar menawar tidak pernah kalah. Ibu mulai menawar kembali harga ayam yang semula 35 ribu menjadi 32 ribu. Pedagang pun menolak tawaran yang ibu itu dan meminta untuk menaikkan harga.

Ibu pun menolak karena dianggap harga ayam tersebut terlalu mahal. Serasa tidak mau merugi, pedagang kembali meminta untuk menaikkan harga ayam itu. Kemudian, ibu menaikkan harga ayam itu menjadi  33 ribu. Pedagang merasa masih rugi, sehingga menawarkan harga 34 ribu, tetapi harga segitu dianggap malah oleh ibu.

Hingga pada akhirnya, ibu tidak jadi membeli ayam di toko sebelah langganannya dan berpindah ke toko lain.

Proses negosiasi tidak mendapatkan titik temu, sehingga kesepakatan tidak jadi tercapai. Pedagang kecewa karena harus kehilangan pelanggan. Sementara itu, ibu lelah karena harus berpindah toko lainnya.

Kemudian ibu melakukan strategi jitu dengan cara pura-pura pergi supaya pedagang itu memanggilnya kembali. Tapi apalah daya, ternyata pedagang itu tidak memanggil ibu kembali.

 

4. Contoh Negosiasi dalam Bentuk Surat Penawaran Mesin Fotokopi

 

Semarang, 1 Februari 2023

Yth. Direktur PT. Harapan Bangsa

di tempat

 

Dengan hormat,

Berdasarkan iklan di harian Kompas pada tanggal 10 Januari 2023 lalu, kami mengetahui bahwa perusahaan Anda sedang memerlukan mesin fotokopi.

Oleh karena itu, kami mengajukan penawaran mesin fotokopi dengan spesifikasi berikut ini.

Merk dan warna: Canon, abu-abu

Tipe: Canon IP17

Tahun pembuatan: 2019

Harga: Rp14.800.000

Metode Pembayaran: Cash On Delivery

Metode Penyerahan: Franco pembeli

Sifat Penawaran: Bebas

 

Apabila Anda memerlukan informasi yang lebih jelas, bersama surat ini, kami menyertakan brosur produk yang dimaksud.

Demikian surat penawaran ini kami ajukan, agar kiranya informasi ini dapat berkenan di hati Anda.

Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

 

       Hormat Kami,

 

Adi Baskoro

Direktur

 

5. Contoh Negosiasi Surat Penawaran Buku Sekolah

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Kepala Sekolah

Dengan hormat,

Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan buku-buku sekolah. Bersama surat ini, kami mengajukan penawaran produk berupa buku-buku sekolah yang tersedia ke sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.

Kami juga telah melampirkan daftar buku yang tersedia lengkap dengan daftar harganya dalam halaman lampiran surat ini. Kami sangat berharap Bapak/Ibu berkenan dalam mempertimbangkan penawaran dari kami.

Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

 

Hormat Kami,

 

Amelia Jordi

Penerbit Bintang

 

Baca juga: Contoh Soal  dan Pembahasan Literasi Bahasa Indonesia SNBT/UTBK 2023

 

6. Contoh Negosiasi Bentuk Narasi Jual Beli Ubi

Pagi ini Ibu Risma pergi ke pasar untuk membeli ubi ke pedagang di Pasar Panjang. Sampai di sana, Ibu Risma berhenti di Toko Tukiyem karena melihat ubi-ubi bagus dengan ukuran besar yang dicarinya. Sambil memegang sebuah ubi, Ibu Risma menanyakan harga terkini untuk satu kilo Ubi. Tukiyem menyebutkan harga Ubi adalah Rp 10.500 per kilo.

Tukiyem menjelaskan harga ubi per kilo bisa lebih murah jika Ibu Risma Membeli dalam jumlah banyak. Sutejo pun menunjukkan stok ubi yang harganya Rp 10.500 per kilo. Ibu Risma mencoba ubi dengan harga Rp 8..500 per kilo karena akan membeli 50 kg. Tukiyem minta dinaikkan lagi karena harga tersebut belum untung. Ibu Risma pun menawar Rp 9.000 per kilo.

Tukiyem menyetujui harga Rp 9.000 jika Ibu Risma membeli 50 kg ubi. Ibu Risma setuju dengan harga tersebut. Ibu Sumiyati akhirnya membeli ubi 50 kg dari Tukiyem. Tukiyem dan Ibu Risma saling berterima kasih sebelum akhirnya Ibu Risma pergi meninggalkan toko usai membeli ubi.

 

7. Contoh Negosiasi Bentuk Narasi tentang Penjual Pembeli di Pasar

Pagi itu, penjual ikan keliling yang di pasar perumahan Bu Ridha tinggal, datang. Bu Ridha yang memang sudah berlangganan dengan penjual ikan kemudian menghampiri dan mulai mencari ikan yang hendak dibeli.

Langsung saja Bu Ridha memilih jenis ikan yang dibawa oleh penjual. Ketika hendak menentukan jenis ikan yang akan dibeli, antara ikan bandeng dan ikan tongkol, Bu Ridha menanyakan kepada penjual mengenai kualitas kedua jenis ikan tersebut.

Sang penjual mengatakan bahwa semua ikan yang dibawanya kesegarannya terjamin karena baru subuh tadi diambil dari tempat pelelangan ikan. Karena ikan baronang tampak lebih baik daripada ikan bandeng maka Bu Ridha memilih membeli ikan tongkol. Namun, ia tiba-tiba teringat dengan suaminya yang sangat ingin memakan ikan bandeng maka ia memutuskan untuk membeli ikan bandeng.

Setelah memutuskan membeli ikan bandeng, Bu Ridha kemudian menanyakan berapa harga yang ditawarkan oleh penjual ikan tersebut. Seekor ikan bandeng dihargai Rp13.000, tapi jika membeli sebanyak empat ekor harganya cuma Rp50.000 saja. Bu Ridha merasa harga yang ditawarkan penjual terlalu mahal mengingat ikan bandeng yang sering ia beli di pasar harganya hanya Rp10.000 per ekornya.

Maka, Bu Ridha menawar ikan bandeng tersebut dengan harga Rp40.000 untuk empat ekor. Sang penjual menolak dengan alasan ia tidak mendapatkan keuntungan jika menjual ikannya dengan harga yang ditawarkan Bu Ridha. Kemudian, penjual ikan menurunkan sedikit dari harga semua yakni Rp47.000. Namun, Bu Ridha merasa jika harga tersebut masih tergolong mahal untuk ikan bandeng.

Bu Ridha kemudian menaikkan sedikit tawarannya menjadi Rp43.000. Si penjual ikan menyetujui penawaran kedua Bu Ridha karena dia merasa harga ini sudah cocok dan bisa mendapatkan sedikit keuntungan.

Di sisi lain, Bu Wati juga merasa harga ini pantas untuk ikan bandeng. Kalaupun ada perbedaan harga dari ikan yang sering ia beli di pasar, hanya Rp3.000 saja. Setelah harga disepakati, Bu Wati membayar ikan bandeng yang dibelinya.

 

8. Contoh Negosiasi Penjual dan Pembeli di Toko

Pada Minggu sore seorang anak remaja yang bernama Rais berkunjung ke toko hendak membeli tas sekolah karena tas yang ia pakai selama ini telah rusak. Ia mendatangi satu di antara toko penjual tas di kawasan pertokoan.

Sesampainya di toko tersebut, Rais bertanya-tanya kepada si penjual tentang kisaran harga dan kualitas tas yang dijual di toko tersebut.

“Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana yah pak?”

“Oh iya Dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai harga Rp100.000 sampai Rp300.000.”

“Oh begitu yah. Apa boleh melihat model dan warna tasnya Pak?”

“Boleh Dek, di sebelah sini. Ikut Bapak saja.”

Rais pun mengikut si penjual berkeliling melihat-lihat tas. Di satu di antara rak, Rais melihat tas yang membuatnya tertarik, ia suka model dan warnanya. Ia menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke penjual.

“Kalau boleh tahu harga tas yang ini berapa ya Pak?”

“Kalau yang ini harganya Rp150.000, Dek.”

Rais merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur suka dengan tasnya. Ia pun mencoba menawar.

“Kok, mahal banget ya Pak, apa tidak bisa ditawar?”

“Iya Dek, karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa Dek?”

“Rp100.000 aja pak tasnya”

“Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa.”

“Saya tambah deh Pak Rp20.000, jadi Rp120.000 bagaimana Pak?”

“Maaf dek belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja, Bapak turunkan menjadi Rp135.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”

“Turunin dikit dong Pak, Rp130.000 aja.”

“Iya deh kalau begitu, boleh diambil dengan harga segitu”

Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua beranjak menuju tempat kasir untuk membayar harga tas. Akhirnya, Rais mendapatkan tas sekolah yang ia inginkan.

 

9. Contoh Negosiasi Bentuk Dialog Menawar Tarif Angkutan

Calon penumpang: “Bang, ke Pasar Panjang berapa?”

Tukang becak: “12 ribu, Mbak.”

Calon penumpang: “Yah, kok mahal banget Bang, 6 ribu aja.”

Tukang becak: “Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Panjang kan jauh.”

Calon penumpang: “Iya deh, saya tambah jadi 8 ribu, gimana?”

Tukang becak: “Naikin dikit Mbak, jadi 10 ribu.”

Calon penumpang: “Baiklah Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Baru ya, Bang.”

 

10. Contoh Negosiasi Bentuk Dialog di Sekolah

Fathir: “Selamat siang, Pak.”

Kepsek: “Siang, masuk Thir! Ada apa?”

Fathir: “Ini Pak, ada proposal acara LDK untuk bulan depan.”

Kepsek: “Coba Bapak lihat! Ini  acara puncaknya di luar sekolah?”

Fathir: “Iya, Pak. Rencananya di Kampung Gajah, Lembang.”

Kepsek: “Kalau begitu mohon maaf, Bapak tidak bisa izinkan. Resikonya terlalu besar untuk dilaksanakan di luar sekolah, apalagi di luar kota. Bagaimana kalau di sekolah saja? Biayanya sedikit, tanggung jawabnya pun tidak terlalu berat.”

Fathir: “Kami sudah memikirkan soal itu, Pak. Kampung Gajah tidak terlalu jauh. Kami juga akan mengikutsertakan alumni. Soal biaya 50% ditanggung alumni, tapi dengan syarat acara outbound diadakan di luar.”

Kepsek: “Begitu ya? Baiklah, nanti akan Bapak pertimbangkan.”

Irwan: “Terima kasih, Pak.”

Oke, itulah kumpulan contoh teks negosiasi beserta jenis dan contoh dalam berbagai macam situasi di kehidupan sehari-hari. Kalau mau contoh yang lebih banyak, yuk tanyakan saja langsung kepada STAR Master Teacher saat sesi live teaching di kelas Brain Academy! Jika masih ragu untuk ikut kelasnya, kamu bisa kok cobain free trial-nya dulu. Yuk klik banner di bawah untuk daftar kelas gratisnya!

[IDN] CTA Blog Kelas Gratis Brain Academy Online

Referensi:

Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. (2016). Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Nurul Hidayah

https://www.brainacademy.id/blog/contoh-dan-jenis-teks-negosiasi