Pengertian Teks Debat, Struktur, Contoh, Ciri & Kebahasaan

teks-debat

 Pelajari cara membuat teks debat lewat contoh, unsur, struktur, kebahasaan, dan cirinya di artikel ini!

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sudah nggak asing lagi dengan aktivitas debat. Misalnya, perdebatan dalam sosial media yang akhir-akhir ini sering terjadi antara para warganet, di perlombaan sekolah, di televisi, maupun di acara formal dalam lingkup pemerintahan.

Jadi, kamu pasti tahu kan apa itu debat? Yup! Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu topik dari sudut pandang yang berbeda antara satu pihak dan pihak lainnya. Nah, dalam berdebat, setiap pihak harus menyertakan informasi yang disertai bukti atau data yang relevan untuk argumen yang dikemukakan.

Ketika berdebat, kita tidak hanya berbicara begitu saja ya. Kamu harus memiliki persiapan yang matang, seperti wawasan mengenai topik terkait serta keterampilan berbicara agar dapat memenangkan perdebatan.

Salah satu tujuan diadakannya debat adalah untuk memperoleh sudut pandang baru yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Selain itu agar masing-masing tim dapat membalikan pendapat lawan dengan argumen atau bukti yang relevan sehingga lawan menyetujui pendapat kelompoknya.

Nah, setelah mengetahui pengertian dan tujuan debat, kali ini kita akan membahas mengenai teks debat. Disimak, yuk!

 

Pengertian Teks Debat

Teks debat adalah teks yang berisi kegiatan debat yang memuat bahasan suatu topik atau isu dari sudut pandang yang berbeda. Teks debat ini berisi argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak, lengkap dengan kesimpulan yang didapat ketika sesi debat berakhir.

 

Ciri-Ciri Debat 

Debat memiliki ciri-ciri yang harus kamu ketahui, yaitu:

  1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi
  2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra
  3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan
  4. Terdapat argumentasi
  5. Terdapat pihak penengah (opsional)

Baca Juga: Contoh Teks Debat Singkat dalam Berbagai Macam Tema

 

Unsur-Unsur Debat

Di dalam suatu debat terdapat beberapa unsur antara lain yaitu mosi, tim: afirmasi, tim netral dan tim oposisi, partisipan: juri, moderator, dan notulis. Unsur-unsur tersebut bisa bersifat wajib dan bisa juga bersifat opsional.

1. Mosi

Mosi adalah topik, isu, permasalahan, hal yang diangkat dalam debat. mosi biasa berupa satu kalimat utuh minimal berisi subjek, predikat, dan objek. Selain itu, mos juga menjadi penentu bagi pihak-pihak atau tim yang terlibat dalam debat untuk menentukan sikap.

2. Tim

Unsur tim dalam teks debat terbagi menjadi:

  • Tim afirmasi adalah tim yang posisinya harus mengemukakan argumen yang mendukung (pro) terhadap mosi.
  • Tim oposisi adalah tim yang mengemukakan argumen kontra atau sanggahan terhadap mosi.
  • Tim netral adalah tim penengah yang posisinya harus mengemukakan argumen netral atau tidak memihak pada tim manapun. Tim netral tidak wajib ada dan perannya sebagai penengah dapat digantikan oleh moderator.

3. Partisipan

  • Juri adalah orang yang memberi penilaian dan mengikuti jalannya debat.
  • Notulen adalah orang yang bertugas membuat notula. Notula yaitu catatan mengenai jalannya debat serta hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan.
  • Moderator yaitu seseorang yang memandu jalannya debat. Nah, moderator memiliki beberapa tugas yaitu menyampaikan salam pembuka, memperkenalkan diri dan juri, menyampaikan aturan debat dan mosi, mempersilakan tim menyampaikan pendapat dan penonton untuk bertanya serta mempersilakan notulis membacakan hasil debat, setelah itu menutup debat.

 

unsur-teks-debat

 

Struktur Teks Debat

Teks debat memiliki 5 struktur, yaitu pembukaan oleh moderator, penyampaian pernyataan topik, pelaksanaan debat, simpulan, dan penutup.

1. Pembukaan oleh Moderator

  • Membuka debat
  • Menjelaskan mosi
  • Memperkenalkan tim dan anggota tim debat
  • Membacakan tata tertib debat

2. Penyampaian Pernyataan Topik

Moderator mempersilakan setiap tim untuk menyampaikan pendapatnya terhadap mosi secara bergantian. Pada tahap ini tidak dilakukan tanya jawab atau interupsi dari tim lain.

3. Pelaksanaan Debat

Setelah itu setiap tim memberikan komentar atau mendebat pendapat dari tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan mengemukakan argumen yang mendukung.

4. Simpulan

Setiap tim menyampaikan kesimpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain.

5. Penutup

Pada bagian ini moderator menutup kegiatan diskusi dengan memberikan ringkasan kegiatan debat.

 

struktur-teks-debat

Baca juga: 10 Contoh Teks Diskusi Singkat dengan Berbagai Tema

 

Jenis-Jenis Teks Debat

Ada 4 jenis teks debat, yaitu debat parlementer, debat kompetitif, debat konvensional, dan debat pemeriksaan ulang. Yuk, ketahui perbedaannya!

1. Debat Parlementer

Debat parlementer adalah debat yang dilakukan oleh kalangan pemerintah. Tujuan debat parlementer yaitu untuk memberikan dan menambah dukungan bagi suatu undang-undang tertentu.

2. Debat Kompetitif

Debat kompetitif adalah debat yang sengaja diselenggarakan untuk kepentingan perlombaan. Debat kompetitif bertujuan untuk menghasilkan keputusan dan mengembangkan kemampuan mengutarakan pendapat secara logis, jelas, dan terstruktur.

3. Debat Konvensional

Debat konvensional, debat formal, atau debat pendidikan adalah debat yang bisa dilakukan oleh siapa saja secara umum. Tujuannya yaitu untuk memberikan kesempatan bagi kedua tim pembicara untuk mengemukakan sejumlah argumen yang mendukung atau membantah suatu usul.

4. Debat Pemeriksaan Ulang

Debat pemeriksaan ulang adalah perdebatan yang dilakukan dalam proses hukum. Debat ini digunakan untuk mencari kebenaran dalam suatu kejadian.

jenis-teks-debat

Baca juga: Apa itu Teks Tanggapan? Simak Fungsi, Ciri, dan Jenis Kalimat yang Digunakan

 

Kaidah Kebahasaan Teks Debat

Terdapat aturan kaidah kebahasaan yang harus kamu perhatikan dalam menulis teks debat. Kaidah kebahasaan yang dimiliki teks debat sebagai berikut:

1. Bahasa Baku

Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia.

Contoh: 

  • Membuat → Bikin
  • Sedikit → Dikit
  • Sudah → Udah
  • Terima kasih → Makasih

2. Kata Denotatif

Teks debat ditulis menggunakan kata denotatif. Kata denotatif adalah kata yang bermakna sebenarnya.

Contoh:

Denotatif → Butuh waktu yang panjang untuk sampah plastik dapat terurai.

Bukan denotatif → Ia bertangan panjang. (Suka mencuri)

3. Kalimat Efektif

Teks debat menggunakan kalimat efektif yaitu kalimat yang tersusun secara baik, benar, jelas dan tidak menimbulkan makna ganda.

4. Kalimat Faktual

Teks debat ditulis menggunakan kalimat faktual yaitu kalimat yang mengandung hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi.

 

Tujuan Debat

Menurut kamu, apa sih tujuan dari debat? Ternyata, tujuan debat adalah agar masing-masing tim dapat membalikkan pendapat lawan dengan memberikan argumen atau bukti yang relevan, sehingga lawan menyetujui pendapat kelompoknya. Berdasarkan tujuannya ini, fokus utama dari debat adalah untuk mempertahankan argumen masing-masing kelompok berdasarkan data dan fakta yang sudah diperoleh.

Diharapkan pada akhir debat juga akan didapatkan sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Namun, sering juga di akhir debat kedua tim tetap pada posisi masing-masing di awal. Walaupun berbeda pendapat, debat bisa membuka wawasan dan pandangan baru kamu akan suatu hal.

 

Tata Cara Debat

Dalam kegiatan debat, ada serangkaian aturan atau tata cara yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh semua pihak. Apa saja sih urutan tata cara debat yang baik?

  • Menjaga sopan santun ketika berdebat
  • Menyatakan argumen dengan bahasa yang santun
  • Menyatakan arugumen-argumen yang logis
  • Tidak menyinggung lawan debat
  • Bicara berdasarkan fakta dan data yang mendukung argumen
  • Menyatakan sanggahan dengan bahasa yang santun
  • Tidak menyatakan pertanyaan negatif mengenai pribadi dari pihak lawan
  • Mematuhi aturan debat

 

Contoh Teks Debat

Moderator:

Bapak dan Ibu Guru, serta para peserta diskusi yang berbahagia.

Siang ini akan segera kita mulai debat siswa SMA tingkat provinsi ini. Telah berada di ruang ini pihak afirmasi dan pihak posisi. Tema pilihan siang ini adalah Penggunaan Bahasa Asing Mengikis Rasa Nasionalisme. Untuk itu, kepada kedua tim untuk mempersiapkan diri, mendiskusikan tema tersebut. Waktunya selama tiga menit.

Baiklah, waktu sudah habis. Sekarang, waktu saya berikan kepada tim afirmatif untuk menyampaikan pendapatnya selama tiga menit.

Tim Afirmasi:

Terima kasih, Saudara Moderator

Dalam teks sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa Indonesia telah mengakui bahasa Indonesia yang satu, yaitu bahasa Indonesia. pernyataan para pemuda pejuang Indonesia pada tahun 1928 itu berpengaruh besar terhadap perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Dan itu terbukti bahwa bahasa Indonesia mampu mempersatukan bangsa Indonesia untuk berjuang melawan penjajah. Hasilnya dapat dirasakan. Indonesia merdeka. Itu artinya, bahasa Indonesia harus dihormati dan menjunjung tinggi keberadaan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia telah membnagkitkan rasa nasionalisme.

Dari hal diatas, kami berpendapat bahwa penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari dapat mengikis rasa nasionalisme. Sbab, orang Indonesia akan mengabaikan bahasa Indonesia. Bila di kantor, atau bahkan di sekolah menggunakan bahasa asing, lama-kelamaan bahasa Indonesia akan hilang dari peredaran. Itu berarti kita telah melupakan sejarah seperti yang saya sampaikan di atas. Padahal, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Dan itu, merupakan bukti bahwa kita telah kehilangan rasa nasionalisme.

Kedua, orang Indonesia akan berkurang merasa bahwa mereka bagian dari bangsa Indonesia. Berarti tidak ada rasa nasionalisme pada diri mereka. Bangsa Indonesia masih sangat memerlukan bahasa Indonesia sebagai pengikat rasa nasionalisme. Sebabnya, di Indonesia, ada banyak suku yang masing-masing mempunyai bahasa sendiri. Di Papua, misalnya masih banyak warga suku yang belum dapat berbahasa Indonesia. Mereka masih perlu dikenalkan dengan bahasa Indonesia agar merasa sebagai bangsa Indonesia

Ketiga, penggunaan bahasa asing akan mengikis kecintaan pemuda Indonesia terhadap bahasa Indonesia. mereka lebih senang menggunakan bahasa asing karena penggunaan bahasa asing mereka anggap dapat menaikkan gensinya, di anggap intelek. Awalnya hanya sedikit istilah asing yang digunakan. Lama-lama semuanya menggunakan bahasa asing. Akhirnya, bahasa Indonesia akan hilang dari negara Indonesia. Padahal, bahasa menunjukkan bangsa.

Oleh karena itu, untuk berkomunikasi sehari-hari di Indonesia kita tak perlu menggunakan bahasa asing, itu berbahaya karena dapat mengikis rasa nasionalisme kita.

Moderator:

Demikian pendapat dari afirmatif. Sekarang waktu saya berikan kepada pihak oposisi. Waktunya tiga menit.

Tim Oposisi:

Terima kasih, Saudara Moderator.

Saya setuju dengan fakta sejarah bahwa bahasa Indonesia berperan penting dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Tetapi dalam perkembangannya, sekarang ini kita hanya berkomunikasi dengan orang Indonesia walaupun di dalam Negara Indonesia. Maka, perlu sekali diupayakan orang-orang Indonesia dapat berbahasa asing sehingga sehari-hari orang Indonesia dapat juga berkomunikasi dengan warga asing. Dan kita tidak perlu khawatir karena penggunaan bahasa asing akan mengikis rasa nasionalisme. Ada beberapa alasan yang menguatkan pendapat di atas.

Pertama, rasa nasionalisme tidak akan terkikis hanya karena kita menggunakan bahasa asing di Indonesia. Buktinya, pejuang kita dahulu, Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Syahrir, mereka itu tidak hanya menguasai Bahasa Indonesia tetapi juga bahasa Belanda. Tetapi, rasa nasionalisme pejuang kita itu tidak perlu diragukan lagi.

Kedua, rasa nasionalisme tidak harus ditumbuhkan dengan penguasaan bahasa Indonesia saja. Banyak cara lain untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di negeri ini. Di sekolah dapat diadakan pendidikan bela negara atau melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan itu, saya kira akan lebih tepat untuk menjaga rasa nasionalisme.

Ketiga, dan ini juga penting. Menguasai bahasa asing akan membuka lebar kesempatan mendapatkan pekerjaan. Kalau pemuda Indonesia mempunyai kesempatan bekerja berarti kehidupannya semakin baik dan sejahtera. Rakyat suatu negara yang sejahtera tidak akan berpaling kepada negara lain. Rasa nasionalisme tidak terkikis. Negara-negara yang warganya tidak sejahtera akan pergi dari negaranya dan meminta perlindungan. Ada orang-orang yang meminta perlindungan ke Australia, ke negara-negara di Eropa, itu karena negaranya merasa tidak sejahtera.

Itulah sebabnya kami bertahan bahwa penggunaan bahasa asing itu perlu dilakukan. Dan saya yakin penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari tidak akan mengurangi rasa nasionalisme.

Moderator (Penutup dan Kesimpulan):

Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan oleh tim afirmatif dan tim oposisi, kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa bahasa Indonesia tidak akan terkikis dengan diperkuat pembelajaran bela negara sehingga bahasa Indonesia tetap kokoh digunakan masyarakat dalam menghadapi persaingan dengan bahasa asing. Selain itu, bahasa asing juga perlu dipelajari agar kita sebagai warga negara Indonesia bisa terhubung dengan bangsa lainnya dan memberikan manfaat dan mensejahterakan masyarakat.

Itulah tadi pembahasan mengenai teks debat, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, unsur-unsur debat hingga contoh teks debat.  Kalau kamu merasa belum cukup memahami materi hanya dengan membacanya saja, kamu bisa belajar bareng STAR Master Teacher di Brain Academy. Bisa coba kelas gratis di cabang terdekat dari rumah kamu!

[IDN] CTA Blog Cabang Brain Academy Center

Referensi:

Zabadi, Fairul dan Sutejo. (2015). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Nurul Hidayah