Kerja Sama Ekonomi Internasional: Tujuan, Bentuk, & Lembaga

ekonomi internasional

Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan kerja sama antara dua negara atau lebih di bidang ekonomi. Yuk, ketahui tujuan, bentuk, dan lembaga yang terlibat!

Pernahkah kamu memperhatikan, banyak barang yang kita gunakan atau konsumsi sehari-hari, nggak semuanya buatan Indonesia? Barang-barang seperti makanan, skincare, smartphone, atau TV, ada yang berasal dari Jepang, Korea, atau China. Kok bisa barang-barang itu ada di Indonesia? 

Itu semua terjadi berkat adanya kerja sama internasional. Apa yang dimaksud dengan ekonomi internasional itu? Yuk, kita bahasa selengkapnya!

 

Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antarnegara di bidang ekonomi yang bertujuan mencapai kepentingan dan keuntungan bersama, misalnya melalui perdagangan, investasi, atau transfer teknologi.

Kegiatan kerja sama ini tidak bisa dipisahkan dari ekonomi internasional. Apa itu? Ekonomi internasional adalah seluruh aktivitas perekonomian yang dilakukan antarbangsa, negara, maupun antarindividu dari negara yang berbeda.

Kerja sama ekonomi internasional dapat melibatkan dua negara atau lebih. Dalam kerja sama ini, setiap negara saling bergantung karena memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya, Jepang unggul dalam bidang teknologi dan Indonesia dikenal dengan hasil pertaniannya. Kerja sama antar negara ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. 

Baca juga: Perdagangan Internasional: Pengertian, Tujuan, dan Kebijakannya

 

Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional

Berikut adalah beberapa manfaat kerja sama ekonomi internasional yang perlu kamu ketahui:

1. Meningkatkan Pendapatan Negara

Saat suatu negara menjalin hubungan dagang dengan negara lain, mereka bisa mengekspor berbagai produk unggulan. Misalnya, Indonesia yang kaya akan hasil pertanian dan perkebunan, seperti kopi, karet, dan kelapa sawit, bisa menjual produk-produk tersebut ke luar negeri. Hasil penjualan ini menjadi pemasukan dalam bentuk devisa yang nantinya digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan nasional.

 

2. Menjaga Kestabilan Harga dalam Negeri

Dalam situasi tertentu, seperti ketika terjadi gagal panen atau bencana alam yang mengganggu produksi, negara bisa mengalami kekurangan bahan pokok. Melalui kerja sama impor, kekurangan tersebut dapat diatasi. 

Misalnya, saat produksi beras dalam negeri menurun, Indonesia bisa mengimpor beras dari Thailand atau Vietnam. Sehingga, pasokan tetap tersedia dan harga beras tidak melonjak terlalu tinggi di pasaran.

 

3. Memperluas Ketersedian Lapangan Kerja

Ketika negara bekerja sama dalam bidang investasi, seperti mengizinkan perusahaan asing membuka pabrik atau kantor cabang di wilayahnya, maka akan ada kebutuhan tenaga kerja lokal. 

Contohnya, perusahaan otomotif asal Jepang dan Korea Selatan yang membuka pabrik di Indonesia bisa mempekerjakan tenaga kerja lokal, dari operator pabrik hingga teknisi dan manajer.

 

4. Mempercepat Pembangunan Nasional

Negara berkembang seringkali membutuhkan bantuan dana, teknologi, dan tenaga ahli dari negara maju untuk membangun infrastruktur, meningkatkan pendidikan, dan memperbaiki layanan kesehatan. 

Misalnya, proyek MRT di Jakarta bisa terwujud dengan bantuan teknologi dan pendanaan dari Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama seperti ini bisa mempercepat modernisasi fasilitas publik di negara mitra.

 

5. Alih Teknologi

Melalui kerja sama dengan negara-negara maju, negara berkembang bisa mempelajari dan mengadopsi teknologi canggih. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengembangkan industri, serta meningkatkan daya saing. 

Contohnya, Indonesia menjalin kerja sama dengan negara-negara Eropa dalam pengembangan energi terbarukan. Lewat program pelatihan dan pertukaran pengetahuan, para ahli dari Indonesia bisa memahami dan menerapkan teknologi panel surya atau energi angin yang ramah lingkungan.

 

Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi internasional memiliki beberapa tujuan yang penting bagi kemajuan suatu negara, antara lain:

  • Memenuhi kebutuhan dalam negeri
  • Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat
  • Membuka hubungan dagang dengan negara lain
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
  • Menjalin hubungan diplomatik dan stabilitas global

 

Baca juga: Pertumbuhan & Perkembangan Ekonomi: Definisi, Ciri, Rumus, dan Contoh 

 

Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional 

Berdasarkan bentuknya, kerja sama ekonomi internasional terbagi menjadi empat, yaitu bilateral, regional, multilateral, dan antar-regional. Yuk, ketahui bentuk-bentuk kegiatan kerjasama ekonomi internasional:

1. Kerja Sama Ekonomi Bilateral 

Kerja sama ekonomi bilateral dilakukan oleh dua negara dengan tujuan saling menguntungkan. Bentuk kegiatannya bisa berupa perdagangan, investasi, hingga pertukaran teknologi. Biasanya, kerja sama bilateral dibuat dalam bentuk perjanjian resmi antar pemerintah kedua negara. 

Contoh bentuk kerja sama ekonomi bilateral: Indonesia dan Jepang dalam Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang mempermudah ekspor-impor antara kedua negara. 

Baca juga: ASEAN: Pengertian, Sejarah, Negara Anggota, dan Tujuan

 

2. Kerja Sama Ekonomi Regional  

Kerja sama ekonomi regional melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan atau wilayah tertentu. Tujuannya untuk memperkuat ekonomi kawasan, mengurangi hambatan perdagangan, dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Contohnya, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dengan program AFTA (ASEAN Free Trade Area), melalui AFTA, negara-negara Asia Tenggara menurunkan bea antarnegara agar produk bisa lebih murah.   

 

3. Kerja Sama Ekonomi Multilateral 

Kerjasama ini melibatkan banyak negara dari berbagai belahan dunia, nggak terbatas pada satu kawasan. Biasanya difasilitasi oleh lembaga internasional dan aturannya berlaku bagi semua anggota.

Contohnya, WTO (World Trade Organization) yang mengatur perdagangan dunia. Melalui WTO, negara-negara anggota berkomitmen untuk mengurangi hambatan dagang, menyelesaikan sengketa perdagangan, dan membuka peluang pasar yang lebih luar. 

 

4. Kerja Sama Ekonomi Antar-regional

Bentuk terakhir adalah kerja sama ekonomi antar-regional. Kerja sama ini dilakukan antara dua kelompok negara atau dua kawasan yang berbeda. Tujuannya untuk memperluas jaringan  perdagangan, investasi, dan hubungan ekonomi. Contohnya, kerja sama antara ASEAN dengan Uni Eropa di bidang perdagangan dan investasi. 

 

Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional

Setelah mengetahui bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional, yuk simak lembaga-lembaga yang berperan penting dalam hubungan kerja sama antara negara!

1. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Regional 

  • ASEAN (Association of Southeast Asia Nations) atau persatuan negara-negara Asia Tenggara yang bekerjasama untuk kestabilan politik, ekonomi, dan social budaya. 
  • AFTA (ASEAN Free Trade Area), program perdagangan bebas di bawah naungan ASEAN. 
  • APEC (Asia Pacific Economic Cooperation), forum kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Fokusnya adalah meliberalisasi perdagangan dan investasi di wilayah Asia Pasifik.
  • EEC (European Economic Community), merupakan cikal bakal Uni Eropa yang terdiri atas 12 anggota. Tujuan utamanya untuk menciptakan pasar bersama di Eropa.
  • NAFTA (North American Free Trade Area), blok dagang ini bertujuan memperluas pasar, meningkatkan investasi, serta mengurangi hambatan dagang di kawasan Amerika Utara (USA, Kanada, dan Meksiko).

 

2. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional

Selain lembaga kerja sama regional, ada juga lembaga kerja sama internasional yang meliputi hampir seluruh negara di dunia. Yuk, simak beberapa lembaga-lembaganya!

  • IBRD (International Bank Reconstruction and Development) atau World Bank, didirikan pada 27 Desember 1945 dan berkedudukan di Washington. Lembaga ini berfungsi memberi pinjaman kepada negara berkembang untuk membiayai pembangunan dan mengurangi kemiskinan. 
  • IMF (International Monetary Fund), adalah lembaga keuangan dibawah naungan PBB yang Menjaga stabilitas sistem keuangan global, memberikan bantuan keuangan, dan mengawasi kebijakan moneter negara anggotanya. 
  • UNIDO (United Nation Industrial Development Organization) organisasi khusus PBB yang fokus pada pembangunan industri di negara-negara berkembang. 
  • WTO (World Trade Organization), kerjasama internasional untuk menghilangkan atau mengurangi hambatan perdagangan internasional. 
  • OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) adalah organisasi untuk negara-negara pengekspor minyak di dunia. 

 

Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi antarnegara memberikan berbagai pengaruh terhadap perekonomian suatu negara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak ini bisa bersifat positif, tetapi juga bisa menimbulkan tantangan atau dampak negatif. Berikut adalah dampak kerja sama ekonomi internasional bagi negara-negara yang terlibat:

 

Dampak Negatif Kerja Sama Ekonomi Internasional

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Negara dapat meningkatkan pendapatan nasional melalui ekspor, impor, dan investasi asing.

2. Menambah Lapangan Kerja

Masuknya investasi dan perluasan sektor industri membuka banyak peluang kerja bagi masyarakat.

3. Transfer Teknologi dan Pengetahuan

Negara berkembang bisa memperoleh teknologi baru, manajemen modern, dan peningkatan kualitas SDM dari negara maju.

4. Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal

Persaingan global mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi.

5. Diversifikasi Pasar dan Produk

Negara bisa menjual produk ke pasar internasional sekaligus mengimpor barang yang belum tersedia di dalam negeri.

6. Meningkatkan Hubungan Diplomatik

Kerja sama ekonomi bisa memperkuat hubungan bilateral maupun multilateral antar negara.

 

Dampak Positif Kerja Sama Ekonomi Internasional

1. Ketergantungan Ekonomi

Negara bisa menjadi terlalu bergantung pada produk atau teknologi asing, sehingga kehilangan kemandirian ekonomi.

2. Persaingan Tidak Seimbang

Produk luar negeri yang lebih murah dan berkualitas dapat menggeser produk lokal di pasar domestik.

3. Eksploitasi Sumber Daya Alam

Perusahaan asing mungkin mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

4. Dominasi Ekonomi Negara Maju

Negara maju bisa memiliki kontrol yang lebih besar dalam menentukan arah kebijakan perdagangan global.

5. Masuknya Budaya Asing Secara Berlebihan

Globalisasi ekonomi sering diikuti oleh masuknya budaya asing yang bisa menggerus budaya lokal.

6. Ketimpangan Distribusi Keuntungan

Tidak semua pihak mendapat manfaat yang sama. Sering kali negara atau kelompok tertentu justru tertinggal.

Baca juga: Definisi, Ciri, Indikator, dan Contoh Pertumbuhan & Perkembangan Ekonomi

 

Faktor Pendorong Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi antarnegara tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Faktor-faktor ini menjadi alasan mengapa negara-negara saling bekerja sama dalam bidang ekonomi, baik dalam bentuk perdagangan, investasi, maupun alih teknologi.

1. Perbedaan Sumber Daya Alam dan SDA yang Tidak Merata

Tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang lengkap. Ada negara penghasil minyak, sementara lainnya unggul di sektor pertanian. Kerja sama ekonomi membantu memenuhi kebutuhan yang tidak bisa diproduksi sendiri. Contohnya, Indonesia mengekspor karet ke Jepang, sedangkan Jepang mengekspor mobil ke Indonesia.

 

2. Perbedaan Kemampuan Produksi dan Teknologi

Negara maju umumnya memiliki teknologi tinggi dan efisien dalam produksi. Sementara negara berkembang memiliki keunggulan dari segi tenaga kerja atau bahan baku. Contohnya, negara maju berinvestasi membangun pabrik di negara berkembang.

 

3. Kebutuhan untuk Memperluas Pasar

Negara ingin menjual produknya ke pasar luar negeri untuk meningkatkan keuntungan dan memperluas jangkauan produk. Contohnya, perusahaan Indonesia memasarkan kopi ke Eropa dan Amerika.

 

4. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Komunikasi

Kemudahan komunikasi, transportasi, dan digitalisasi membuat kerja sama antarnegara semakin mudah dan cepat. Contohnya, transaksi perdagangan antarnegara dapat dilakukan secara online.

 

5. Keinginan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi

Negara-negara menjalin kerja sama agar bisa saling mendukung dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, baik melalui pembangunan, investasi, maupun alih ilmu.

 

6. Stabilitas Politik dan Hubungan Diplomatik yang Baik

Kerja sama akan lebih mudah terjalin jika negara-negara memiliki hubungan politik dan diplomatik yang harmonis. Contohnya, Indonesia memiliki banyak kerja sama ekonomi dengan negara-negara ASEAN karena hubungan politik yang baik.

Nah, itulah pembahasan tentang kerja sama ekonomi internasional, mulai dari pengertian ekonomi internasional, pengertian kerja sama internasional, manfaat, bentuk-bentuk, hingga lembaga-lembaga yang terlibat. Cukup lengkap, kan? Kalau kamu ingin belajar lebih banyak lagi mengenai ekonomi internasional atau materi ekonomi lainnya, yuk gabung dan belajar di Brain Academy!

Brain Academy Center

Sumber: 

Kemendikdasmen. Modul Belajar Mandiri Ekonomi Internasional [daring]. Tautan: https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Ekonomi/Ekonomi%20-%20PB3.pdf

Annaisabiru, Aulia. 2025. Pengertian dan Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional [daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-manfaat-kerjasama-ekonomi-internasional

Pasla, Bambang Niko. 2023. Kerjasama Ekonomi Internasional: Tujuan dan Manfaat [daring]. Tautan: https://pasla.jambiprov.go.id/kerjasama-ekonomi-internasional-tujuan-dan-manfaat/ (Diakses 28 Augustus 2025)

Brain Academy