Pertumbuhan & Perkembangan Ekonomi: Definisi, Ciri, Indikator, dan Contoh

perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi adalah hal yang berbeda. Berikut pengertian, ciri, tujuan, indikator, contoh, dan faktor yang mempengaruhinya.

Halo, Brainies! Kita pasti pernah membaca berita tentang pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Tetapi, bingung nggak sih, kok masih banyak pengangguran padahal ekonomi negara tersebut mengalami pertumbuhan?

Sebenarnya, apa pengertian dari pertumbuhan ekonomi? Apakah sama dengan pembangunan ekonomi? Keduanya jelas berbeda. Supaya rasa penasaranmu terjawab, kita bahas pengertian dan indikator dari pertumbuhan serta perkembangan ekonomi, yuk!

 

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Hasil produksi barang dan jasa ini tergambar melalui nilai pendapatan nasional suatu negara. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan ciri berupa bertambahnya produksi barang dan jasa, bertambahnya output per kapita, dan perubahan pada struktur ekonomi.

Contoh pertumbuhan ekonomi bisa kita lihat pada pembangunan kawasan industri di beberapa daerah, seperti Cikarang. Selain itu, pemerintah juga gencar mendorong UMKM untuk menghasilkan produk yang lebih banyak dan beragam, seperti makanan, pakaian, sepatu, aksesoris, dan lain-lain.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, kita dapat menggunakan 2 konsep pendapatan nasional yaitu Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP).

GDP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan semua warga negara yang ada di dalam negeri, baik warga negara Indonesia atau warga negara asing. Dalam bahasa Indonesia, GDP disebut sebagai Produk Domestik Bruto.

GNP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan semua warga asli yang tinggal di suatu negara maupun yang berada di luar negeri. Dalam bahasa Indonesia, GNP disebut sebagai Produk Nasional Bruto.

Untuk menghitung besarnya pertumbuhan ekonomi, kamu bisa memilih pendapatan nasional mana yang paling tinggi diantara keduanya. Umumnya, negara berkembang menggunakan GDP untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Sedangkan GNP digunakan oleh negara-negara maju. Hal ini selaras dengan pernyataan berikut:

1) Jika GDP lebih besar dari GNP, dapat dipastikan suatu negara masih berada di tahap berkembang. Karena masih menerima bantuan modal dari luar negeri.

2) Jika GNP lebih besar dari GDP, maka perekonomian negara tersebut tergolong maju. Karena negara tadi mampu menanamkan modalnya ke negara tetangga.

 

Rumus dan Contoh Soal Pertumbuhan Ekonomi

1. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GDP

Jika diketahui GDP negara Thailand tahun 2016 sebesar 50.000 miliar, dan tahun 2017 sebesar 55.000, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 adalah?

Diketahui:

rumus pertumbuhan ekonomi

rumus pertumbuhan ekonomi gdp negara berkembang

2. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GNP

Jika diketahui GNP negara Australia pada 2018 sebesar 80.000 miliar, dan tahun 2019 sebesar 85.000 miliar, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 adalah?

Diketahui:

rumus pertumbuhan ekonomi

rumus pertumbuhan ekonomi gnp negara maju

 

definisi, ciri, tujuan, rumus, dan manfaat pertumbuhan ekonomi

 

Pengertian Pembangunan Ekonomi

Oke, kita sudah mengerti definisi dan cara menghitung pertumbuhan ekonomi. Sekarang kita akan membahas definisi pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah peningkatan GNP dan GDP suatu negara, yang diiringi dengan perubahan kualitas hidup dan pemerataan pendapatan masyarakat.

Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa tujuan pembangunan ekonomi tak hanya mementingkan jumlah pendapatan negara, tetapi juga fokus terhadap kesejahteraan penduduk.

Contoh pembangunan ekonomi antara lain: pemerataan akses pendidikan di daerah terpencil, perbaikan layanan kesehatan, pembangunan jalan tol serta moda transportasi, dan aspek lain yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.

 

Indikator Pembangunan Ekonomi

Jika pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan angka alias kuantitatif, maka pembangunan ekonomi mempunyai 3 indikator penting untuk mengukur keberhasilannya, yaitu Indikator Moneter, Indikator Non Moneter, dan Indikator Campuran.

1. Indikator Moneter

Indikator moneter pada pembangunan ekonomi dilihat dari peningkatan pendapatan per kapita suatu negara. Masih ingat cara menghitung pendapatan per kapita? Kamu hanya perlu membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di negara tersebut.

 

2. Indikator Non Moneter

Indikator non moneter pada pembangunan ekonomi terdiri dari tiga aspek, yaitu:

  • Angka Harapan Hidup, yang merupakan tolak ukur kinerja pemerintah dalam meningkatkan program pembangunan kesehatan dan kecukupan gizi.
  • Angka Kematian Bayi, yakni jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran hidup pada periode waktu yang sama.
  • Angka Melek Huruf, adalah tolak ukur keberhasilan sistem pendidikan untuk mengenalkan kemampuan baca tulis. Angka melek huruf berkisar dari 0 hingga 100. Semakin tinggi nilainya, menjadi tanda bahwa sistem pendidikan di negara tersebut sudah berjalan efektif.

 

3. Indikator Campuran

Indikator campuran pada pembangunan ekonomi terdiri dari dua aspek, yaitu:

  • Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti (SUSENAS INTI), adalah survei tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat. SUSENAS INTI merupakan data penting yang digunakan untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah.

    Dalam SUSENAS INTI, data yang dikumpulkan antara lain; tingkat pendidikan, kesehatan, perumahan, jumlah angkatan kerja, keluarga berencana, kriminalitas, perjalanan wisata, dan akses ke media massa.

  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM), adalah data yang menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. IPM dibentuk dari 3 dimensi dasar, yaitu usia, pengetahuan, dan standar kelayakan hidup.

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mempunyai beberapa manfaat. Pertama, sebagai alat ukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup penduduk. Kedua, untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu negara. Ketiga, IPM berguna untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah.

Baca juga: Pengertian, Ruang Lingkup, dan Permasalahan Ilmu Ekonomi

 

Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara dipengaruhi oleh 7 faktor, yaitu Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, IPTEK, Sistem Pemerintahan, Sosial Budaya, Modal, dan Kondisi Politik.

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Perencanaan pembangunan ekonomi negara sangat bergantung pada kualitas manusia. Karena, SDM dibutuhkan untuk mengolah Sumber Daya Alam menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah. Supaya menjadi SDM yang berkualitas, individu harus mempunyai keahlian, rasa ingin tahu yang tinggi, selalu berinovasi, dan bertanggung jawab. Perlu kamu ingat, kualitas penduduk atau SDM yang baik menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

 

2. Sumber Daya Alam (SDA)

Tahukah kamu apa saja yang termasuk Sumber Daya Alam (SDA)? Sumber Daya Alam meliputi tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, hasil tambang, dan hasil laut. Ketersediaan Sumber Daya Alam yang melimpah mempermudah proses pembangunan ekonomi. Kita sebagai Sumber Daya Manusia pun memiliki peluang lebih besar untuk lebih produktif.

 

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Jika Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia sudah ada, negara membutuhkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mengolahnya. Semakin canggih teknologi yang dimiliki, maka semakin besar peluang negara untuk maju. Melalui pemanfaatan IPTEK, negara dapat menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak, cepat, mudah, dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat.

 

4. Sistem Pemerintahan

Pembangunan ekonomi juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan. Negara yang menganut sistem liberalis, memberi kebebasan pada penduduknya dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem ekonomi terbagi menjadi 5, yaitu Tradisional, Komando, Liberal, Campuran, dan Sistem Ekonomi Pancasila yang berlaku di Indonesia.

 

5. Sosial Budaya

Nilai-nilai sosial budaya berpengaruh terhadap proses pembangunan. Nilai ini dapat menjadi faktor pendorong atau penghambat. Contohnya, budaya gotong royong yang dimiliki bangsa Indonesia atau etos kerja yang menjadi ciri khas masyarakat Jepang. Sebaliknya, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) tentu menjadi lambannya proses pembangunan.

 

6. Modal

Modal sangatlah penting dalam membangun ekonomi suatu negara. Modal dibutuhkan untuk mengolah bahan baku, membeli peralatan, hingga mendirikan infrastruktur. Modal bisa diperoleh dari pelaku usaha itu sendiri, anggaran pemerintah, pihak swasta, atau bantuan investor luar negeri. Semakin tinggi modal yang dimiliki, semakin cepat pembangunan ekonomi mencapai target.

 

7. Kondisi Politik

Politik dan pembangunan ekonomi tentunya saling berhubungan. Jika kondisi politik di suatu negara sedang tidak baik, seperti mengalami peperangan atau kudeta, maka berpengaruh terhadap investor yang ingin menanamkan modal di negara tersebut. Sebaliknya, stabilitas politik akan mengundang investor untuk menanamkan modal mereka.

 

definisi, indikator, faktor, tujuan, dan manfaat pembangunan ekonomi

Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi & Perkembangan Ekonomi

Dari penjelasan di atas, apakah kamu mulai mengerti perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi? Perbedaan ini dapat kita lihat dari ciri, tujuan, indikator, dan manfaat. Lebih jelasnya, coba simak poin-poin berikut:

  1. Pertumbuhan ekonomi adalah usaha untuk meningkatkan nilai GDP atau GNP, tanpa memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat. Sedangkan pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk meningkatkan GDP atau GNP yang disertai perubahan kualitas hidup masyarakat.
  2. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan naiknya pendapatan per kapita. Sedangkan pembangunan ekonomi ditandai dengan pemerataan pendapatan penduduk suatu negara.
  3. Pertumbuhan ekonomi mendorong kenaikan jumlah produksi barang dan jasa. Sedangkan dalam pembangunan ekonomi, kualitas hasil produksi jadi perhatian utama.
  4. Pertumbuhan ekonomi hanya diukur melalui pendapatan nasional. Sedangkan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi terdiri dari pendapatan per kapita, indeks kualitas hidup, dan indeks pembangunan manusia.
  5. Pertumbuhan ekonomi bersifat kuantitatif. Sedangkan pembangunan ekonomi sifatnya kualitatif.

Mau belajar materi Ekonomi lebih lengkap dan mendalam? Coba kelas gratis Brain Academy, yuk. Guru-gurunya lulusan PTN ternama dan bisa diakses secara online atau datang langsung ke cabang. Kepoin fasilitasnya dengan klik banner di bawah ini!

IDN CTA Blog Brain Academy Center

Referensi:

Firmansyah, Herlan. Diana Nurdiansyah. Aktif dan Kreatif Belajar Ekonomi. 2016. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Angka Harapan Hidup [Daring]. Tautan: https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/48

Angka Kematian Bayi [Daring]. Tautan: https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/1160

SUSENAS INTI [Daring]. Tautan: https://www.bps.go.id/index.php/subjek/81#subjekViewTab1

Indeks Pembangunan Manusia [Daring]. Tautan: https://www.bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-manusia.html#subjekViewTab1

(diakses 12-14 September 2022)

Salsabila Nanda