Cuaca dan Iklim: Pengertian, Perbedaan, dan Unsur-unsurnya

perbedaan cuaca dan iklim

Cuaca dan iklim sering dianggap sama, padahal keduanya berbeda. Mau tahu apa bedanya? Simak penjelasannya di artikel berikut!

Pernahkah kamu merasakan cuaca yang tiba-tiba berubah dari panas terik menjadi hujan deras? Nah, perubahan ini ternyata ada hubungannya dengan cuaca dan iklim, lho!

Meskipun sering dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan yang perlu kamu pahami. Apa saja perbedaan cuaca dan iklim? Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai pengertian, perbedaan, dan unsur-unsur yang mempengaruhi keduanya!

 

Pengertian Cuaca 

Cuaca adalah keadaan udara di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat dan di area yang terbatas. Cuaca bisa berubah dari jam ke jam atau hari ke hari. Cuaca dipengaruhi oleh faktor seperti posisi matahari, tekanan udara, dan pergerakan angin. 

Perbedaan cuaca

Perbedaan cuaca membuat kita mengalami hari yang panas, mendung, hujan, atau berangin (Sumber: freepik.com)

Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, yang mencakup analisis suhu, kelembaban, angin, tekanan udara, dan fenomena atmosfer lainnya untuk memahami serta memprediksi perubahan cuaca.

Berdasarkan kondisi atmosfer yang terjadi, jenis-jenis cuaca dapat dibedakan menjadi cuaca cerah, cuaca berawan, cuaca mendung, cuaca  hujan, cuaca berangin, dan cuaca abadi. Setiap jenis cuaca memiliki pengaruh yang berbeda terhadap aktivitas manusia dan lingkungan.

 

Pengertian Iklim

Iklim adalah pola cuaca rata-rata yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama (sekitar 30 tahun atau lebih) dan mencakup wilayah yang luas. Berbeda dengan cuaca yang bisa berubah setiap hari, iklim menggambarkan kondisi atmosfer yang lebih stabil dan berlangsung lama.

Iklim dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti letak lintang, ketinggian, arus laut, serta aktivitas manusia. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi, yang fokus pada pola cuaca jangka panjang, perubahan iklim, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

 perubahan iklim

Salah satu aktivitas manusia yang dapat menyebabkan perubahan iklim adalah pemanasan global (Sumber: freepik.com)

Secara global, jenis-jenis iklim dibedakan menjadi iklim matahari, iklim Koppen, iklim Junghuhn, iklim Schmidt-Ferguson, dan iklim Oldeman. Setiap klasifikasi ini memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, jadi bukan dibuat banyak tanpa alasan, ya!

 

Perbedaan Cuaca dan Iklim

Cuaca dan iklim sering kali dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan, lho! Perbedaan cuaca dan iklim secara umum terletak pada rentang waktu dan cakupan wilayahnya. Singkatnya, cuaca bersifat sementara dan cepat berubah, sedangkan iklim adalah pola cuaca jangka panjang yang stabil di suatu wilayah. 

Cuaca bisa berubah dalam hitungan jam atau hari, seperti pagi yang cerah kemudian hujan di sore hari. Misalnya, Indonesia memiliki iklim tropis dengan suhu hangat sepanjang tahun, sementara negara-negara di Eropa memiliki iklim sedang yang mengalami empat musim.

Baca juga: Lapisan Atmosfer: Urutan, Karakteristik dan Fungsinya

 

Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim

Cuaca dan iklim dipengaruhi oleh beberapa unsur yang saling berkaitan. Berikut adalah penjelasan masing-masing unsur

1. Penyinaran Matahari

Matahari memancarkan energi dalam bentuk radiasi ke seluruh permukaan bumi. Sebagai sumber utama panas bagi planet kita, ternyata hanya sekitar 47% dari radiasi tersebut yang sampai ke permukaan bumi, lho! Lantas, kemana sisanya? Sebagian besar diserap dan dipantulkan oleh partikel-partikel di atmosfer, seperti debu, uap air, dan awan.

Intensitas penyinaran matahari di setiap tempat berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, jarak bumi dengan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief permukaan bumi, dan pengaruh angin.

 

2. Suhu Udara 

Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Jadi, suhu udara (temperatur udara) adalah suhu panas atau dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu. Suhu udara ini sangat dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Karena intensitas sinar matahari yang diterima setiap tempat di bumi bisa berbeda, suhu udara di berbagai wilayah pun bervariasi. Suhu udara ini dapat diukur dengan termometer.

Nah, proses pemanasan udara terjadi melalui dua cara utama, yaitu:

  • Pemanasan Langsung: energi matahari secara langsung mempengaruhi udara melalui proses absorpsi, refleksi, dan difusi.
  • Pemanasan Tidak Langsung: panas berpindah melalui beberapa mekanisme, yaitu konduksi, konveksi, dan adveksi.

 

3. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah berat massa udara di atas suatu satuan wilayah. Nah, kalau suhu udara bisa diukur dengan termometer, masih ingat nggak alat untuk mengukur tekanan udara atau tekanan gas? Yap, namanya barometer!

Tekanan udara sendiri dibedakan menjadi dua jenis:

  • Sebaran Tekanan Udara Vertikal: Tekanan udara menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian. Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah tekanannya.
  • Sebaran Tekanan Udara Horizontal: Tekanan udara di permukaan bumi tidak merata, dipengaruhi oleh suhu dan kondisi geografis.

 

4. Kelembaban Udara

Kandungan uap air di udara disebut kelembaban udara. Uap air ini berasal dari proses evaporasi (penguapan dari air) dan transpirasi (penguapan dari tumbuhan). Untuk mengukurnya, digunakan alat yang disebut higrometer. Semakin tinggi kelembaban udara, biasanya udara terasa lebih lembab dan gerah. 

Kelembaban udara terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Kelembaban Mutlak (Absolut): Menunjukkan jumlah uap air dalam satuan volume udara tertentu.
  • Kelembaban Nisbi (Relatif): Perbandingan antara jumlah uap air yang ada di udara dengan jumlah maksimum uap air yang bisa ditampung udara pada suhu tertentu.

 

Baca juga: La Nina dan El Nino, “Si Kembar” yang Membawa Dampak Global

 

5. Angin

Angin adalah pergerakan massa udara di atas permukaan bumi, yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi (suhu rendah) ke daerah bertekanan udara rendah (suhu tinggi). 

Kecepatannya bisa diukur dengan alat bernama anemometer. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan angin, antara lain gradien barometrik (perbedaan tekanan udara yang terlihat dari dua garis isobar), relief permukaan bumi, faktor tumbuh-tumbuhan dan faktor jarak dari permukaan tanah.

Angin yang sering kita rasakan ternyata punya banyak jenis, lho! Secara umum, angin dibagi menjadi tiga, yaitu angin tetap, angin periodik musiman, dan angin periodik harian. 

Selain itu, di Indonesia, pola angin sangat mempengaruhi musim. Misalnya, angin musim timur yang berasal dari Australia menuju Asia, menyebabkan musim kemarau (April–Oktober) dan angin musim barat yang berasal dari Asia menuju Australia, membawa banyak uap air dan menyebabkan musim hujan (Oktober–Februari). 

Di antara musim penghujan dan musim kemarau ada musim peralihan atau pergantian musim yang dinamakan musim pancaroba. Pada musim ini, biasanya disertai cuaca tidak menentu sehingga kamu harus menjaga kesehatan.

 

6. Awan

Awan adalah kumpulan partikel air atau kristal es yang melayang di atmosfer. Awan-awan ini punya berbagai bentuk dan jenis, yang bisa dibedakan berdasarkan ketinggian maupun pertumbuhan vertikalnya.

Baca juga: 10 Jenis Awan, Arah Gerak, dan Proses Terbentuknya

 

7. Kabut

Pernah lihat pemandangan berkabut di daerah pegunungan? Nah, kabut sebenarnya adalah awan rendah yang menyentuh permukaan bumi. Sama seperti awan, kabut juga punya jenis-jenisnya, seperti:

  • Kabut Sawah: Terbentuk di area persawahan akibat perbedaan suhu udara dan tanah.
  • Kabut Adveksi: Terjadi saat udara hangat melewati permukaan yang lebih dingin.
  • Kabut Industri: Disebabkan oleh polusi udara yang bercampur dengan uap air.
  • Kabut Pendingin: Muncul akibat pendinginan udara yang cepat, biasanya di malam hari.

 

8. Curah Hujan

Curah hujan adalah peristiwa jatuhnya berbagai bentuk air dari awan ke permukaan bumi, hasil dari proses kondensasi di atmosfer. Bentuknya bisa berupa titik air, salju, atau es, tergantung kondisi udara.

Hujan dapat dibedakan atas beberapa jenis, bisa berdasarkan intensitasnya, kejadiannya, dan waktunya. Nah, jenis hujan berdasarkan intensitasnya antara lain: 

  • Hujan Halus: Titik airnya sangat kecil, berukuran sekitar 0,04–0,03 mm.
  • Hujan Gerimis: Titik airnya kecil dan jumlahnya banyak.
  • Hujan Sebenarnya: Berjari-jari 0,3–3 mm dan jatuh dengan kecepatan sekitar 3 m/detik.
  • Hujan Lebat: Turun dengan deras dalam waktu singkat, biasanya dari awan cumulonimbus. Bisa berupa hujan air, hujan salju, atau hujan es.

 

Selanjutnya, jenis hujan berdasarkan kejadiannya dapat dibedakan menjadi empat, yaitu

  • Hujan Zenithal: Terjadi di daerah sekitar khatulistiwa akibat pemanasan matahari yang intens, menyebabkan udara lembab naik secara vertikal dan membentuk awan hujan.
  • Hujan Orografis: Terjadi ketika massa udara yang mengandung uap air dipaksa naik akibat adanya pegunungan. Saat udara naik dan mendingin, uap air mengembun dan turun sebagai hujan di sisi pegunungan yang menghadap angin.
  • Hujan Siklon: Terjadi karena adanya pertemuan dua massa udara yang berbeda suhu dan tekanan di daerah siklon atau badai, menyebabkan udara naik secara spiral dan membentuk hujan lebat.
  • Hujan Frontal: Terjadi saat massa udara hangat bertemu dengan massa udara dingin, membentuk front atau batas antara massa udara. Udara hangat yang naik akan mendingin dan menghasilkan hujan.

 

Terakhir, ada hujan yang bisa dibedakan berdasarkan waktunya. Jenis hujannya ada tiga. Ada hujan muson, hujan musim dingin dan hujan musim panas.

Nah, sekarang, kamu sudah tahu kan perbedaan antara cuaca dan iklim. Kesimpulannya, cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi dalam jangka waktu singkat, sedangkan iklim mencakup pola cuaca dalam jangka panjang di suatu wilayah. Keduanya berperan penting dalam kehidupan manusia, mulai dari menentukan aktivitas sehari-hari hingga mempengaruhi pola pertanian.

Bagi kamu yang mau belajar materi Geografi lainnya? Yuk, langsung aja ikutan kelas gratis di Brain Academy! Bisa pilih kelas online atau datang langsung ke cabang terdekat dari rumah kamu.

IDN CTA Blog Brain Academy Center

 

Referensi:

Cut, M. 2024. Atmosfer (Cuaca dan Iklim) [daring]. Tautan: https://bloggeografi.id/wp-content/uploads/2010/08/atmosfer-cuaca-dan-iklim.pdf. Diakses tanggal 20 Maret 2025

Perbedaan Cuaca dan Iklim beserta Unsur-Unsurnya [daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/geografi-kelas-10-apa-perbedaan-dan-persamaan-cuaca-dan-iklim. Diakses tanggal 20 Maret 2025

Agus Pratomo. 2024. Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan [daring]. Tautan: https://repositori.kemdikbud.go.id/21836/1/X_GEOGRAFI_KD-3.6_FINAL.pdf. Diakses tanggal 20 Maret 2025

Olivia Yunita