Mengenal FOMO, Rasa Cemas Jika Tertinggal Tren di Media Sosial
FOMO adalah ketakutan jika terlihat kurang update di media sosial. Kenali penyebab, dampak, dan cara mengatasi FOMO biar nggak berbahaya!
---
Bangun tidur ku ngecek HP. Tidak lupa liat FYP~
Jujur, aku juga gini sih. Bangun tidur langsung buka Twitter, penasaran berita apa yang lagi rame. Habis itu, langsung nonton Instagram Story influencer sampai titik titik. Lagi sarapan pun, masih sempet-sempetnya scroll Tiktok.
Tanpa disadari, hidup kita dipengaruhi oleh tren yang ada di media sosial. Kita jadi tahu isu yang sedang dibicarakan banyak orang, tempat hangout yang estetik, rekomendasi makanan enak, lagu yang lagi hits, sampai ide berpakaian atau bahasa kerennya outfit of the day.
Tapi... pernah nggak kamu berpikir kalau kita semua termasuk orang-orang yang FOMO?
Emang Apa Sih Artinya FOMO?
So... what is the meaning of FOMO?
Istilah FOMO pertama kali diperkenalkan oleh Patrick McGinnis, seorang penulis asal Amerika Serikat. Pada tahun 2003, ketika berkuliah di Harvard Business School, Patrick beranggapan bahwa waktu itu merupakan era di mana manusia berada di dalam dotcom bubble.
Dotcom bubble? Yup, Ini adalah sebutan ketika teknologi dan internet sedang berkembang pesat. Ditambah kehadiran Friendster, media sosial paling hits di jamannya. Om Patrick berpikir kalau kemunculan Friendster dan internet mempengaruhi manusia untuk live to the fullest alias nggak mau kehilangan momen apapun.
Di kampusnya, Om Patrick juga ketemu orang-orang seperti ini. Murid di sana berusaha untuk terlihat paling gaul dan update. Mereka nggak pengen ketinggalan tren, berita, atau apapun yang lagi ramai dibicarakan.
Dia pun memutuskan untuk menulis sebuah artikel yang berjudul "Social Theory at HBS: McGinnis’ Two FOs” pada tahun 2004. Di artikel inilah kata FOMO pertama kali muncul.
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, yang berarti kecemasan jika kehilangan momen dan informasi. FOMO menyebabkan seseorang merasa dikucilkan dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri.
Media Sosial Jadi Penyebab FOMO
Berkat media sosial, kita bisa tahu berita tanpa harus nonton TV. Aktivitas setiap orang pun dapat terlihat di seluruh dunia. Lagi makan apa, pergi ke mana, bahkan lagu yang sering dia dengerin.
Semuanya terekam di situ. Meskipun teknologi membantu kehidupan sehari-hari, nggak dipungkiri bahwa kehadiran media sosial bikin ketagihan. Lambat laun, kita mulai kecanduan buat nontonin hidup orang lain.
Pernah nggak sih, lagi rebahan dan liat postingan temen liburan ke Bali? Terus kamu mulai ngayal, "Coba aja kalau gue ada di sana, pasti seru banget. Ah, sayang, gue cuma bisa rebahan, bukan liburan kayak orang-orang." Kamu jadi mempertanyakan kenapa hidup kamu ngebosenin, sedangkan hidup orang terlihat menyenangkan.
Atau misalnya, temen kamu abis pergi ke tempat yang estetik terus bikin review-nya di Tiktok. Kamu bisa aja ngerasa "Anjiiir, cuma gue doang yang belum kesitu!" Itulah yang dinamakan FOMO. Takut kalau cuma kamu satu-satunya orang yang kehilangan momen dan nggak up to date.
Hehehe, gimana? Udah paham 'kan apa itu FOMO?
Dampak Negatif FOMO
Gara-gara FOMO, kita cemas membandingkan hidup kita dengan postingan orang di media sosial. Bahkan, kita bisa aja merasa iri ketika melihat orang lain bersenang-senang di Instagram. FOMO berdampak pada perasaan insecure (tidak percaya diri), takut dicap kurang gaul, dan akhirnya rela menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Penting untuk diingat, jangan biarkan kebahagiaan orang lain bikin kamu merasa jadi orang paling nggak beruntung di dunia. Terkadang, kita terlanjur percaya bahwa semua yang ada Instagram atau media sosial lainnya adalah hal yang nyata. Padahal, kita nggak tahu ada apa di baliknya.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Menghilangkan Perasaan Insecure
Di dalam hidup, kita pasti mengalami momen bahagia maupun sebaliknya. Kebanyakan orang memilih untuk membagikan momen terbaik dalam hidup mereka. Bukan berarti hidupnya enak melulu. Makanya, yuk berhenti membandingkan hidup kamu dengan orang lain supaya nggak kena FOMO.
Cara Mengatasi FOMO
Apakah FOMO berbahaya?
Fear of Missing Out (FOMO) berbahaya jika membuat kamu terus menerus mencari validasi lewat unggahan di media sosial. Tapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari lingkaran FOMO. Ikuti tips di bawah ini ya:
1. Journaling
Journaling atau menulis diary adalah menuangkan seluruh pikiran dan perasaan kamu di atas kertas. Kamu bisa menulis, menambahkan foto atau hiasan untuk mempercantik jurnal. Dengan jurnal, kamu punya memori untuk dikenang. It's not always come to Instagram Story, right? Menurut Dr. James Pennebaker, journaling dapat menurunkan tingkat depresi dan anxiety, serta meningkatkan kualitas hubungan sosial manusia.
2. Ngobrol dengan teman
FOMO bikin kita merasa sendiri dan tertinggal. Kelihatannya yang lain seru-seruan, kenapa aku nggak diajak ya? Tenang, teman-teman kamu masih ada kok. Try to seek real connections instead of engagement. Supaya nggak ngerasa ketinggalan, ajak temen kamu video call, nonton film online bareng, dan cerita. Udah lama 'kan nggak denger kabar mereka?
3. Fokus dengan hobi
FOMO bisa dicegah dengan mengurangi penggunaan media sosial. Alihkan perhatianmu ke kegiatan lain. Memasak, olahraga, main musik, melukis, apapun yang kamu suka. Awalnya mungkin sulit, tapi akan terbiasa. Jika ditekuni, hobi tersebut bisa menghasilkan uang juga, lho.
FOMO dan JOMO
Tunggu-tunggu, artikelnya belum selesai. Kamu tahu nggak sih lawan dari kata FOMO? Namanya Joy of Missing Out alias JOMO. Mereka yang menganut prinsip JOMO tidak terganggu dengan unggahan orang lain di media sosial. Bahkan, mereka memilih untuk menonaktifkan media sosial atau berselancar di dunia maya secukupnya. JOMO membuat manusia lebih menghargai apa yang ia peroleh di masa sekarang dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Apakah itu kamu? Yuk ceritain lewat kolom komentar, kamu itu FOMO atau JOMO?
---
Media sosial emang bikin ketagihan, tapi jangan sampai FOMO dan insecure sama hidup yang sedang kalian jalani. Biar terhindar dari FOMO, daftar Brain Academy aja yuk. Selain belajar, kamu juga bisa kenalan sama teman-teman baru di klub hobi dan kelas pengembangan diri lho.
Referensi:
FOMO [Daring]. Tautan: https://www.forbes.com/sites/kittyknowles/2016/03/22/fomo-patrick-mcginnis-book-the-10-entrepreneur-fomo-meme/?sh=75150f977f1d
https://harbus.org/2004/social-theory-at-hbs-2749/
Cara Mengatasi FOMO [Daring]. Tautan: https://www.verywellmind.com/how-to-cope-with-fomo-4174664
JOMO [Daring]. Tautan: https://www.insider.com/what-is-jomo-2018-7]
(diakses 18 Juli 2022)
Sumber Gambar:
Patrick McGinnis [Daring]. Tautan: https://www.hbs.edu/mba/student-life/people/Pages/portrait-project.aspx?profile=pmcginnis (diakses 18 Juli 2022)
Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 18 Juli 2022.

Salsabila Nanda
Anak broadcasting yang cita-citanya mau jadi PR, tapi malah jadi content writer. Siang kerja, malam nonton teen drama. Terima kasih sudah baca tulisanku!