Mengenal Pantun: Pengertian, Struktur, Jenis, dan Ciri-Ciri

BA Brainies Bertanya - Mengenal Pantun

Mau jago bikin pantun? Sebelum memulai, coba pahami terlebih dahulu tentang definisi dan ciri-cirinya lewat artikel ini!

Buat kamu yang suka nonton Upin dan Ipin, pasti sudah tidak asing lagi dong dengan pantun “dua tiga…” yang sering dilontarkan oleh sosok Jarjit di serial animasi tersebut? Atau mungkin, kamu juga sering mendengar candaan dengan pantun “Masak aer biar mateng” yang kemudian akan disahut dengan “cakep!” khas Sapri dan Opie Kumis di Pesbukers.

Nah, tahukah kamu kalau pantun itu merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat populer di masyarakat? Selain menghibur, pantun juga sering digunakan untuk mengungkapkan nasihat atau perasaan penyairnya.

Kali ini, kita akan sama-sama belajar tentang pantun. Mulai dari memahami definisi, mengenal ciri-ciri, hingga mengetahui jenis-jenisnya. Yuk simak pembahasanya berikut ini!

 

Pengertian Pantun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap bait terdiri atas empat baris dengan sajak (a-b-a-b). Nah, sajak merupakan kesamaan bunyi pada akhir baris atau kalimat agar enak didengar. Sajak disebut juga sebagai rima.

Oke, lanjut ke asal usul kata pantun ya. Secara etimologis, pantun berasal dari kata ‘patuntun’ yang memiliki arti ‘penuntun’ dalam bahasa Minangkabau. Tapi, kamu juga perlu tahu kalau setiap daerah memiliki penamaan pantun yang berbeda-beda.

Kalau dalam bahasa Jawa pantun disebut ‘parikan’, sedangkan dalam bahasa Sunda dikenal dengan ‘paparikan’. Ada juga dalam bahasa Batak, pantun dikenal dengan istilah ‘umpasa’, dan sebuah karya pantun dalam bahasa Tagalog disebut ‘tonton’.

meme pantunMeme pantun (youkmu.com)

Pantun adalah sebuah karya sastra Indonesia yang tak hanya mempunyai rima dan irama yang indah, tetapi juga memiliki makna yang sangat penting. Biasanya pantun terdiri atas empat kata, di mana baris pertama dan kedua merupakan sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun.

Sejak dulu, pantun digunakan untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan teguran dengan cara yang menghibur sekaligus mendidik. Karya sastra satu ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki ciri khas sendiri dalam mendidik dan menyampaikan pesan yang bermanfaat.

Baca Juga: Ternyata, Masih Ada Kehidupan di Laut Mati! Kok Bisa?

 

Ciri-Ciri Pantun

Jika dibandingkan dengan karya sastra lainnya, bisa dikatakan pantun cukup unik dan berbeda. Maka dari itu, pantun memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya. Ciri-ciri tersebut di antaranya yaitu:

  1. Setiap bait pantun disusun oleh baris-baris dan satu bait terdiri dari 4 baris.
  2. Setiap baris terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata atau empat sampai enam kata.
  3. Bunyi akhir baris a-b-a-b.
  4. Baris satu dan dua adalah sampiran, dan baris tiga dan empat adalah isi.

 

Struktur Pantun

Apa saja struktur dari pantun? Berikut penjelasannya.

1. Sampiran

Bagian pertama dari pantun adalah sampiran. Sampiran memberikan gambaran tentang isi pantun. Kalimat di dalam sampiran biasanya dibuat unik agar pendengar tertarik. Baris pertama sampiran berpola (a), dan baris keduanya berpola (b).

2. Isi

Bagian isi adalah inti dari pantun. Ruma dalam isi pantun harus sama dengan bagian sampiran. Baris pertamanya berpola (a), dan baris keduanya berpola (b).

 

BA Brainies Bertanya - Struktur dan Ciri ciri Pantun

 

Jenis-Jenis Pantun

Dalam pengelompokannya pantun terbagi menjadi 3 jenis, yakni berdasarkan isi, bentuk, dan siklus kehidupan (usia). Supaya lebih jelas lagi, simak pemaparannya berikut ini.

1. Jenis Pantun Berdasarkan Isi

Dalam pengelompokkan ini jenis pantun dibagi lagi ke dalam empat jenis, yaitu:

  • Pantun jenaka, berisikan tentang hal-hal lucu dan menarik.
  • Pantun nasihat, berisikan tentang nasihat, memiliki tujuan untuk mendidik dengan memberikan nasihat tentang moral, budi pekerti, dan lain-lain.
  • Pantun teka-teki, berisikan teka-teki yang harus dipecahkan oleh pendengar atau pembaca.
  • Pantun kiasan, berisikan tentang kiasan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.

 

2. Jenis Pantun Berdasarkan Bentuk

Jika berdasarkan bentuknya, pantun dapat dibedakan ke dalam jenis-jenis berikut ini.

  • Pantun berkait, yaitu pantun yang selalu berkaitan antara bait satu dengan bait kedua, kemudian bait dua dengan bait ketiga, dan seterusnya. Untuk susunan kaitannya; baris kedua bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat bait pertama dijadikan baris ketiga pada bait kedua dan seterusnya.
  • Pantun kilat (karmina), yaitu pantun yang terdiri atas dua baris, di mana baris pertama merupakan sampiran sedangkan baris kedua merupakan isi. Sebenarnya pantun kilat juga terdiri atas empat baris, namun karena setiap barisnya pendek maka seolah-olah kedua baris tersebut diucapkan sebagai sebuah kalimat.

Baca Juga: Apa itu Kalimat Kompleks? Ini Struktur, Ciri, dan Contohnya

 

3. Pantun Berdasarkan Siklus Kehidupan (usia)

Selain kedua kelompok di atas, pantun juga dapat dikelompokkan berdasarkan siklus kehidupan atau usia.

  • Pantun anak-anak, jenis dapat menggambarkan suka maupun duka saat masa kanak-kanak.
  • Pantun orang muda, pantun jenis ini berhubungan dengan kehidupan pada masa muda, biasanya bermakna tentang perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (iri, iba, kasih sayang, dan sejenisnya), dan nasib.
  • Pantun orang tua, biasanya berisikan tentang adat, budaya, agama, nasihat, dan sejenisnya.

 

Contoh Pantun dan Penjelasannya

Setelah memahami definisi, ciri-ciri, hingga jenis pantun, apakah kamu sudah ada bayangan tentang cara untuk membuat pantun? Supaya lebih jelas lagi, ayo kita kupas contoh-contoh pantun berikut ini.

Contoh Pantun 1:

Burung kenari burung perkutut

Terbang riang kesana kemari

Hatiku takkan cemberut

Ayahku pulang hati berseri

Pantun di atas menggambarkan tentang rasa bahagia anak ketika ayahnya pulang. Dua baris pertama dalam pantun tersebut, yakni “burung kenari burung perkutut” dan “terbang riang kesana kemari” merupakan sampiran pantun. Sedangkan kalimat “hatiku takkan cemberut” dan “ayahku pulang hati berseri” merupakan isi dari pantun.

BA Brainies Bertanya - Contoh Pantun

Contoh Pantun 2:

Botol galon

Diambil Bayu

How can I move on

When I’m still in love with you

Pantun yang penuh dengan gombalan biasanya sering digunakan oleh anak muda. Pantun di atas mengekspresikan rasa kangen dan gagal move on yang dirasakan oleh penulisnya. Sama seperti pantun sebelumnya, pantun ini merupakan pantun empat baris, di mana dua bait pertama yakni kalimat “botol galon” dan “diambil Bayu” merupakan sampiran, dan “how can I move on” dan “when I’m still in love with you” pada baris ketiga dan keempat adalah isi.

Baca Juga: Memahami Cerpen dari Struktur sampai Ciri-cirinya

Gimana Brainies, sampai sini sudah paham ‘kan tentang pantun? Kalau mau lebih paham dan jago dalam membuat pantun, mending ikut bimbel di Brain Academy aja! Ada STAR Master Teacher yang siap bantu kamu untuk dalam memahami konsep pelajaran dan mengerjakan PR. Untuk info lebih lanjut, klik banner di bawah ini!

IDN CTA Blog Brain Academy Center

Sumber:

Pengertian pantun. [Daring]. Tautan: https://www.dosenpendidikan.co.id/pantun-adalah/. Diakses 4 Agustus 2022.

Pengertian Pantun: Tujuan, Fungsi, Jenis, Ciri-ciri dan Contoh Pantun. [Daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pantun/#Klasifikasi_dan_Ciri-ciri_Pantun. Diakses 4 Agustus 2022.

Sumber Gambar:

Meme pantun. [Daring]. Tautan: https://youkmu.com/ygamer/tim-alter-ego-keluarkan-meme-lucu-untuk-evos-esports-dan-genflix-aerowolf/. Diakses 4 Agustus 2022.

Tiara Syabanira Dewantari