Produksi: Pengertian, Tujuan, Faktor, dan Contohnya
Produksi adalah proses penting untuk menghasilkan barang atau jasa, sekaligus menambah nilai suatu barang. Yuk, cari tahu tujuan, fungsi, tahapan, dan contohnya!
—
Konsep dasar kegiatan ekonomi terdiri atas tiga hal utama, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiganya saling berkaitan dan sama-sama penting agar kebutuhan manusia bisa terpenuhi. Nah, kali ini kita akan fokus membahas produksi secara lengkap, mulai dari pengertian produksi, tujuan, jenis, hingga contohnya! Simak sampai selesai, ya!
Apa Itu Produksi?
Produksi adalah kegiatan untuk menambah manfaat suatu barang agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan ini bisa menghasilkan barang baru atau mengubah barang yang sudah ada menjadi bentuk lain yang lebih bernilai atau bermanfaat.
Misalnya, kapas yang diolah menjadi benang, kain, lalu menjadi pakaian yang kita gunakan sehari-hari. Atau padi diolah menjadi beras yang kemudian dimasak menjadi nasi untuk dikonsumsi.
Produksi nggak sebatas pada menambah nilai benda atau menghasilkan produk barang saja, tapi juga produk jasa. Misalnya, layanan konsultan, tenaga medis, guru, dan lain sebagainya.
Baca juga: Kelompok Sosial: Ciri, Contoh, Syarat, dan Proses Terbentuknya
Tujuan Produksi
Tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa. Selain itu, berikut tujuan produksi lainnya:
- Memperbanyak jumlah barang atau jasa,
- Menghasilkan barang atau jasa berkualitas tinggi,
- Meningkatkan lapangan pekerjaan,
- Menjadi sumber penghasilan sehingga dapat meningkatkan pendapatan,
- Mendapatkan keuntungan,
- Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan peradaban, kebudayaan, dan teknologi,
- Mengganti barang yang rusak atau habis,
- Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga,
- Memenuhi pasar global dalam perdagangan internasional, dan
- Mendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat menciptakan kesejahteraan.
Baca juga: Pertumbuhan & Perkembangan Ekonomi: Definisi, Ciri, Rumus, dan Contoh
Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha untuk memperbesar nilai barang atau jasa. Berikut faktor-faktor produksi:
1. Tanah atau Sumber Daya Alam (Natural Resources)
Faktor ini mencakup segala sesuatu yang berasal dari atau disediakan oleh alam, seperti tanah, air, ikan, iklim dan cuaca (panas, hujan, angin), hutan, lahan pertanian, tenaga alam, bahan tambang, serta hewan ternak maupun non-ternak.
2. Tenaga Kerja (Labour)
Tenaga kerja adalah faktor manusia dalam proses produksi. Kuantitas dan kualitas tenaga kerja sangat memengaruhi tingkat produktivitas. Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dibagi menjadi tiga jenis:
- Tenaga kerja terdidik, merupakan tenaga kerja yang butuh pendidikan formal untuk melakukan pekerjaannya. Misalnya, dokter, guru, dan pilot.
- Tenaga kerja terampil, merupakan tenaga kerja yang butuh keterampilan khusus untuk bisa melakukan pekerjaannya. Misalnya, penjahit, sopir, dan kapster salon.
- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan atau pelatihan tertentu. Misalnya, kuli bangunan, petugas kebersihan, atau asisten rumah tangga.
3. Modal (Capital)
Modal adalah barang atau aset yang digunakan untuk menunjang proses produksi, baik dalam menghasilkan barang maupun jasa, termasuk biaya produksi. Biaya produksi adalah seluruh pengeluaran untuk menghasilkan barang atau jasa, seperti membeli bahan baku, peralatan, membayar tenaga kerja, hingga biaya operasional lainnya. Modal juga bisa berupa barang-barang modal seperti gedung, gudang, dan peralatan lain yang membantu proses produksi.
4. Skill Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Kewirausahaan adalah kemampuan mengelola dan memadukan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan produk, memperoleh keuntungan, dan berani menanggung risiko. Seorang pengusaha memiliki keterampilan ini untuk mengatur usaha agar berjalan dengan baik.
Baca juga: Perdagangan Internasional: Pengertian, Tujuan, dan Kebijakannya
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan input (masukan) dan output (keluaran) dalam proses produksi. Input adalah semua hal yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa, seperti bahan mentah, modal, tenaga kerja, dan teknologi. Output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari proses produksi.
Secara matematis, rumus fungsi produksi adalah sebagai berikut:
B = f (S,T,M,KT)
Keterangan:
B = jumlah barang/jasa yang dihasilkan (output)
f = fungsi, simbol persamaan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal dan sarana produksi
KT = kewirausahaan dan teknologi
Tahapan Produksi
Proses produksi umumnya melalui beberapa tahapan yang saling berkaitan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Secara umum, proses ini dibagi menjadi dua, yaitu proses produksi langsung dan proses produksi tidak langsung.
Proses produksi langsung, menghasilkan barang konsumsi yang siap digunakan. Sementara itu, proses produksi tidak langsung memerlukan waktu lebih lama karena melalui beberapa tahap sebelum menghasilkan barang konsumsi (round about production process).
Nah, proses produksi sebuah barang atau benda hingga sampai ke tangan konsumen cukup panjang, lho. Proses tersebut mencakup:
- Perencanaan kebutuhan, anggaran, dan jadwal produksi.
- Pengadaan bahan baku, komponen, atau bahan tambahan, termasuk pemeriksaan kualitas dan jumlahnya.
- Perancangan desain produk atau layanan sesuai spesifikasi.
- Pemantauan proses produksi agar penggunaan mesin, peralatan, dan tenaga kerja berjalan optimal.
- Pengujian produk untuk memastikan kualitasnya sesuai standar.
- Perakitan komponen menjadi produk akhir.
- Pengemasan produk dengan kemasan yang sesuai dan menarik, termasuk menambahkan label atau petunjuk penggunaan.
- Mengatur pengiriman produk kepada pelanggan atau distributor.
- Menerima feedback dari pelanggan untuk perbaikan.
- Evaluasi rutin terhadap proses produksi untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keamanan.
Contoh Produksi
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, dan faktor-faktor produksi, yuk simak beberapa contoh kegiatan produksi berikut ini!
1. Produksi Barang
- Pabrik roti mengolah tepung dan bahan-bahan lain seperti gula, mentega, dan telur menjadi roti.
- Petani memproduksi beras dengan menanam padi, merawat tanaman, memanen, lalu mengolahnya hingga menjadi beras.
- Pabrik tekstil menghasilkan serat, memintalnya menjadi benang, mengolahnya menjadi kain, hingga pakaian.
- Peternak sapi perah yang memelihara sapi, memberi pakan, memerah susu, dan mengolahnya hingga menjadi susu murni.
2. Produksi Jasa
- Seorang dokter membuka praktek klinik dan memberikan layanan kesehatan mulai dari memeriksa pasien, memberikan diagnosis, meresepkan obat, hingga membantu menjaga dan memulihkan kesehatan pasien.
- Jasa bimbingan belajar membantu siswa mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah, membimbing mereka mempersiapkan diri untuk ujian, mengerjakan latihan soal, mengikuti lomba, serta meningkatkan pemahaman materi pelajaran.
—
Itulah pembahasan tentang proses produksi, mulai dari apa yang dimaksud produksi, tujuan, fungsi, faktor-faktor, hingga contoh kegiatannya. Kalau kamu tertarik untuk belajar tentang aktivitas ekonomi lainnya, yuk belajar bareng Master Teacher di Brain Academy!
Sumber:
Mulyani, Sri Nur, dkk. 2009. Ekonomi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Faaziah, Noor. 2023. Produksi: Pengertian, Tujuan, Tahapan, dan Faktor [daring]. Tautan: https://www.detik.com/edu/detikedu/d-6953812/produksi-pengertian-tujuan-tahapan-dan-faktor
OCBC. 2022. Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya [daring]. Tautan: https://www.ocbc.id/id/article/2022/10/03/kegiatan-ekonomi-adalah (Diakses 12 Agustus 2025)