Litosfer: Pengertian, Jenis, Material Penyusun, dan Fenomena

apa itu litosfer

Apa yang dimaksud dengan litosfer? Berikut penjelasan mengenai pengertian, jenis, struktur penyusun, material penyusun, fungsi, dan fenomena litosfer.

Planet bumi memiliki berbagai macam lapisan, salah satunya adalah litosfer. Lapisan ini terletak paling atas atau paling luar kulit bumi, sehingga disebut juga sebagai kerak bumi. Gambaran litosfer mencakup berbagai aktivitas geologi seperti pembentukan gunung, aktivitas vulkanik, dan pergerakan lempeng tektonik.

Ternyata lapisan litosfer ini membawa manfaat penting dalam kehidupan makhluk hidup, lho. Kira-kira, apa saja manfaat litosfer tersebut? Yuk, simak artikel berikut untuk mengetahuinya lebih lanjut!

 

Pengertian Litosfer

Sebelum membahas manfaat litosfer, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu litosfer. Nah, istilah litosfer berasal dari Bahasa Yunani yaitu lithos yang berarti batuan dan sphaira berarti bulatan atau lapisan. Litosfer dapat diartikan sebagai kulit terluar dari bumi. 

Secara umum, pengertian litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun atas batuan penyusun kulit bumi. Batuan penyusun kulit bumi tersebut berupa batu, tanah liat, abu gunung api, pasir, dan kerikil. 

Menurut Klarke dan Washington, lapisan litosfer di permukaan bumi hampir 75% terbentuk dari mineral yang disebut silikon oksida dan aluminium oksida. Selain itu, terdapat senyawa lain seperti besi, kalsium, sodium, potassium, magnesium, titanium, hidrogen, fosfor, mangan, sulfur, dan karbon.

Baca juga: La Nina dan El Nino, “Si Kembar” yang Membawa Dampak Global

 

Jenis Litosfer

Kerak bumi atau litosfer terdiri dari dua jenis yaitu litosfer benua dan litosfer samudera. Kedua litosfer tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Namun, bahan utama pembentuk kerak bumi adalah magma. Magma adalah batuan cair yang bersuhu tinggi dan mengandung mineral dan gas. 

Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis litosfer tersebut:

1. Litosfer Benua

Litosfer benua disebut juga kerak benua adalah lapisan yang terdiri dari batu granit yang mengandung silikat dan aluminium. Ketebalannya sekitar 35-70 km, lebih tebal dari litosfer samudera. Litosfer benua mencakup daratan yang kita tinggali, termasuk pegunungan, dataran, dan semua bentuk daratan lainnya.

 

2. Litosfer Samudera

Litosfer samudera adalah lapisan terluar bumi yang terdiri dari batuan basalt yang mengandung silikat dan magnesium. Biasanya memiliki ketebalan sekitar 5-10 km. Litosfer samudera membentuk dasar lautan dan samudera. 

 

Struktur Lapisan Litosfer

Struktur lapisan litosfer tersusun atas lapisan Sial (silisium aluminium) dan lapisan Sima (silisium magnesium). Lapisan Sial merupakan lapisan kulit bumi yang penyusunnya berupa logam silisium dan alumunium. Batuan yang terdapat di dalamnya antara lain sedimen, granit, andesit dan batuan metamorf.

Sedangkan lapisan Sima merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun dari logam silisium dan magnesium. Berat jenis lapisan Sima lebih besar daripada lapisan Sial,  karena jenis material penyusunnya. Pada lapisan Sima, ada kandungan besi, magnesium (mineral ferromagnesium), dan batuan basalt.

lapisan litosfer

Susunan lapisan litosfer (Sumber: freepik.com)

Gambar diatas memperlihatkan bahwa litosfer terdiri dari dua lapisan utama yaitu kerak (crust) dan bagian atas dari mantel (upper mantle). Kerak (crust) merupakan lapisan bumi paling atas yang tersusun dari berbagai jenis batuan, sedangkan mantel (upper mantle) terdiri dari batuan yang mengandung mineral dan bersifat plastis yang penting untuk menggerakkan lempeng tektonik.

Selain litosfer, bumi juga tersusun dari lapisan lainnya. Adapun struktur lapisan bumi adalah sebagai berikut:

  • Litosfer, yaitu lapisan batuan pembentuk kerak bumi atau crust
  • Astenosfer, yaitu lapisan selubung atau mantle
  • Barisfer, yaitu lapisan inti bumi atau core yang dibedakan atas 2 bagian, yaitu inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core)

 

Material Penyusun Litosfer

Litosfer terdiri dari mineral dan berbagai jenis batuan yang sebagian besar adalah batuan beku, sedimen, dan metamorf. Ketiga batuan tersebut memiliki materi penyusun dan proses pembentukan yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis batuan tersebut:

1. Batuan Beku

Batuan beku terbentuk dari magma gunung berapi yang meletus dan mencapai permukaan bumi. Magma tersebut akan membeku dan menjadi batuan beku. Terdapat 2 jenis batuan beku berdasarkan tempat terbentuknya, yaitu batuan plutonik dan batuan vulkanik.

Batuan plutonik terbentuk dari pembekuan magma di dalam bumi  yang waktunya lambat, sehingga mineral penyusun relatif besar. Contoh batuan plutonik yaitu granit, gabro, dan diorit. Sedangkan, batuan vulkanik terbentuk dari pembekuan magma yang cepat di permukaan bumi sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contoh batuan vulkanik adalah basalt, andesit, dan riolit.

 

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari pengendapan material hasil pelapukan dan erosi batuan lainnya, yang kemudian mengalami litifikasi atau proses menjadi batuan padat. Ada beberapa jenis batuan sedimen berdasarkan cara pembentukannya, yaitu batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen organik.

 

3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf terbentuk dari perubahan batuan yang sudah ada akibat tekanan dan suhu tinggi, sehingga berubah tekstur dan strukturnya. Jadi apabila batuan yang sudah ada panas dan meleleh, akan membentuk magma baru, dan apabila dingin akan menjadi batuan jenis baru.

Contoh dari batuan metamorf antara lain marmer, kuarsit, dan slate. Marmer merupakan hasil perubahan dari batu gamping, kuarsit adalah hasil perubahan dari batu pasir, dan slate terbentuk dari hasil perubahan batu lempung.

 

Fungsi Litosfer

Litosfer adalah lapisan terluar dari bumi yang berpengaruh dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bagian atas lapisan litosfer menjadi tempat hidup makhluk hidup, sedangkan bagian bawahnya mengandung mineral seperti minyak bumi, gas, emas, batu bara, besi, nikel, dan timah. Berikut adalah beberapa fungsi litosfer yang perlu kamu ketahui:

1. Tempat Hidup Makhluk Hidup

Litosfer menyediakan habitat bagi bagi makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia melakukan semua aktivitas di permukaan lapisan litosfer ini.

 

2. Sumber Mineral 

Lapisan litosfer mengandung berbagai mineral yang bermanfaat bagi manusia, seperti logam, batu bara, minyak bumi, nikel, timah, dan gas alam. Mineral tersebut dapat digunakan untuk bahan bangunan dan pemenuhan kebutuhan industri.

 

3. Sumber Energi

Litosfer mengandung berbagai jenis batuan yang membantu menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuhan serta menjadi sumber energi bagi manusia.

 

4. Tempat Penyimpanan Air Tanah

Litosfer berfungsi sebagai penyimpan air tanah. Air hujan yang meresap ke dalam tanah disimpan didalamnya dan menjadi sumber air yang penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem.

 

5. Terjadinya Aktivitas Geologi

Litosfer adalah tempat berlangsungnya berbagai aktivitas geologi seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan pembentukan gunung. Aktivitas ini dapat membentuk dan mengubah permukaan bumi dan mempengaruhi kehidupan di sekitarnya.

Baca juga: 10 Jenis Tanah dan Persebarannya di Indonesia

 

Fenomena Litosfer

Fenomena Litosfer umumnya mencakup berbagai kejadian alam yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik serta proses geologis lainnya yang terjadi di lapisan litosfer. Beberapa contoh fenomena litosfer antara lain gempa bumi, letusan gunung berapi, pembentukan pegunungan, pembentukan palung laut, proses erosi dan sedimentasi, serta fenomena Karst.

Contoh fenomena litosfer

Contoh fenomena litosfer (Sumber: freepik.com)

Meletusnya gunung berapi adalah salah satu contoh litosfer yang pernah terjadi di Indonesia. Letusan gunung berapi terjadi ketika magma dari dalam bumi mencapai permukaan.

Nah, itulah pembahasan seputar litosfer, mulai dari pengertian, jenis, struktur penyusun, material penyusun, fungsi, hingga fenomena litosfer. Gimana kamu tertarik mempelajari materi Geografi lainnya? Yuk, gabung di Brain Academy untuk belajar bareng teman-teman yang seru dan para Master Teacher berpengalaman!

IDN CTA Blog Brain Academy Center

Olivia Yunita