Pengertian Tenaga Eksogen dan Jenis-jenisnya

Yuk, belajar tentang tenaga eksogen, proses alam yang membentuk permukaan bumi melalui erosi, pelapukan, sedimentasi dan pergerakan tanah!
—
Pernahkah kamu memperhatikan bentuk sungai yang berkelok-kelok, jalanan naik turun di perbukitan, atau tebing curam di tepi pantai? Bentuk alam yang seperti itu merupakan hasil dari proses panjang yang dipengaruhi tenaga eksogen, yaitu kekuatan dari luar bumi.
Tenaga eksogen ini mencakup pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan pergeseran tanah. Proses-proses inilah yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita lihat sekarang. Penasaran apa itu tenaga eksogen? Simak penjelasan lengkapnya!
Pengertian Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan membentuk permukaan bumi seperti air, aktivitas manusia, sinar matahari, angin, dan es. Tenaga eksogen bekerja dengan cara mengikis, memindahkan, atau membentuk ulang permukaan bumi.
Contohnya, angin membawa pasir hingga membentuk bukit pasir, hujan deras menyebabkan longsor, atau air sungai yang mengikis tebing dan membentuk lembah. Semua proses ini berlangsung perlahan, dan hasilnya bisa mengubah bentuk permukaan bumi seperti yang kita lihat sekarang.
Baca juga: Sumber Daya Alam: Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Melestarikannya
Jenis-Jenis Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen memiliki empat jenis yaitu pelapukan, erosi, sedimentasi, dan pergerakan massa tanah. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dan mineral di permukaan bumi, yang biasanya menghasilkan tanah. Pelapukan terjadi karena faktor fisika, biologi, dan kimia. Berikut penjelasannya:
- Pelapukan Fisik: proses penghancuran batuan menjadi bentuk yang lebih kecil tanpa mengubah susunan kimianya. Biasanya pelapukan ini terjadi akibat perubahan musim atau suhu yang ekstrem antara pagi dan malam hari seperti di gurun.
- Pelapukan Kimia: proses pelapukan batuan akibat reaksi kimia, sehingga mengubah susunan kimianya. Proses pelapukan ini terjadi saat batu berinteraksi dengan zat kimia lain, misalnya air hujan yang mengandung asam.
- Pelapukan Biologis: proses pelapukan batuan karena aktivitas makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme. Contoh: akar tumbuhan tumbuhan di celah batu yang bisa membuat batu retak.
Baca juga: 10 Jenis Tanah dan Persebarannya di Indonesia
2. Erosi (Pengikisan)
Erosi adalah proses pengikisan tanah dan batuan oleh air, angin, es, gelombang laut, atau gletser yang membawa material dari satu tempat ke tempat lain. Proses ini dapat membentuk berbagai bentuk permukaan bumi seperti lembah, sungai, dan delta. Erosi dibagi menjadi empat jenis berdasarkan penyebabnya:
a. Ablasi (Erosi Permukaan Air)
Ablasi adalah erosi yang terjadi akibat aliran air, seperti sungai atau hujan, yang membawa material kecil dan mengikis permukaan tanah. Proses ini terbagi menjadi beberapa tahap:
- Erosi percik (splash erosion): Air hujan jatuh dan mulai mengikis tanah.
- Erosi lembar (sheet erosion): Pengikisan lapisan tanah bagian atas, yang mengurangi kesuburan.
- Erosi alur (rill erosion): Terbentuknya alur kecil akibat pengikisan tanah.
- Erosi parit (gully erosion): Pengikisan yang membentuk parit atau lembah karena aliran air yang terus menerus.
b. Abrasi (Erosi Air Laut)
Abrasi adalah erosi yang terjadi di daerah pantai akibat gelombang laut yang terus menghantam tebing atau garis pantai. Gelombang membawa pasir dan batu kecil yang mengikis batuan di tepi pantai, membentuk tebing curam atau gua laut.
c. Korasi & Deflasi (Erosi Angin)
Korasi dan deflasi adalah erosi yang disebabkan oleh angin, terutama di daerah gurun. Korasi terjadi ketika angin membawa pasir yang mengikis batuan, sedangkan deflasi hanya disebabkan angin yang menggerus tanah.
d. Eksarasi (Erosi Es)
Eksarasi adalah erosi yang disebabkan oleh pergerakan es yang mencair (gerakan lapisan es). Saat es di puncak sudah terlalu berat maka es akan bergerak perlahan di atas permukaan bumi, menyeret batuan dan material lainnya, mengikis permukaan di bawahnya.
3. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan material batuan hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin, atau faktor lainnya. Proses ini biasanya terjadi di daerah dataran rendah atau cekungan. Material yang terendap bisa berupa pasir, kerikil, atau tanah liat. Sedimentasi dibagi menjadi tiga jenis:
- Sedimen Akuatis: pengendapan yang disebabkan oleh tenaga air.
- Sedimen Marine: pengendapan yang disebabkan oleh gelombang laut.
- Sedimen Geolis: pengendapan yang disebabkan oleh tenaga angin.
4. Pergerakan Massa Tanah (Mass Wasting)
Pergerakan massa tanah (mass wasting) adalah proses di mana tanah, batu, atau material lainnya bergerak turun dari lereng karena pengaruh gravitasi. Biasanya, mass wasting terjadi di lereng yang curam atau di tempat yang tanahnya tidak stabil, terutama setelah hujan deras, gempa, atau kegiatan penggalian. Contoh mass wasting yang sering kita lihat adalah longsor.
—
Itulah penjelasan tentang tenaga eksogen dan berbagai prosesnya, mulai dari pelapukan, pengikisan, sedimentasi, hingga pergerakan massa tanah. Mau belajar lebih banyak lagi? Bisa dong! Yuk, belajar bareng Brain Academy! Di sini, kamu bisa belajar Geografi dan materi lainnya dengan pengajaran dari Master Teacher yang seru dan berpengalaman. Klik banner di bawah ini untuk kepoin kelasnya, ya!
Sumber:
Kresnoadi. 2024. Tenaga Eksogen: Pelapukan, Erosi, Sedimentasi, dan Mass Wasting [daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/eksogen
Katadata. 2023. Pengertian dan Contoh Tenaga Eksogen serta Pengaruhnya [daring]. Tautan: https://katadata.co.id/lifestyle/varia/64913b73372fa/pengertian-dan-contoh-tenaga-eksogen-serta-pengaruhnya
Tirto. 2021. Pengertian Tenaga Eksogen, Sumber, Dampak dan Contohnya [daring]. Tautan: https://tirto.id/pengertian-tenaga-eksogen-sumber-dampak-dan-contohnya-gdK4 (Diakses 17 Januari 2025)


