Pengertian Teks Diskusi, Ciri, Struktur, Kebahasaan, & Jenis

teks-diskusi

Pada artikel ini, kamu akan belajar mengenai teks diskusi, ciri, struktur, kaidah kebahasaan serta contoh teks diskusi. Yuk kita bahas!

Di sekolah pasti ada yang namanya tugas kelompok. Tugas ini dikerjakan secara bersama, sehingga terdapat diskusi antara anggota yang satu dengan lainnya. Diskusi berisi pandangan dan opini berbeda dari setiap orang untuk mengambil keputusan.

Selain berdiskusi secara lisan, diskusi juga bisa berbentuk tulisan lho. Kali ini, kita akan membahas keseluruhan teks diskusi, mulai dari pengertian, ciri, struktur, kaidah kebahasaan, dan contohnya.

Yuk, kita belajar!

 

Pengertian Teks Diskusi

Sebelum mengetahui pengertian teks diskusi kamu harus tahu dulu pengertian diskusi. Kira-kira, apa itu diskusi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Berdasarkan Oxford Dictionary diskusi adalah tindakan atau proses berbicara tentang sesuatu untuk mencapai keputusan atau untuk bertukar ide. 

Jadi, dapat disimpulkan diskusi adalah bentuk interaksi antara dua orang atau lebih untuk membahas atau mencari solusi sebuah masalah.

Teks diskusi adalah salah satu karya tulis yang bertujuan untuk menyajikan sudut pandang yang berbeda mengenai topik tertentu dan mendorong pembaca untuk mempertimbangkan sisi berbeda dari suatu masalah.

Teks diskusi terdiri dari berbagai macam bentuk. Dalam bentuk tulisan diskusi bisa berupa tulisan esai, naskah debat, bahkan teks untuk forum tertentu. Teks diskusi banyak digunakan di dunia pendidikan sebagai cara agar siswa dapat berpikir kritis tentang suatu topik.

 

Ciri-Ciri Teks Diskusi

Teks diskusi memiliki 3 ciri, yaitu:

  1. Strukturnya terdiri atas isu, argumen mendukung (pro), argumen menentang (kontra), dan simpulan.

  2. Memuat informasi yang bersifat informatif-argumentatif, yaitu informasi yang didasari atas pendapat sebagai bahan pembuktian kebenaran, kelengkapan,dan penyusunan.
  3. Ciri kebahasaan teks diskusi menggunakan kata hubung (konjungsi) pertentangan, misal: tetapi, sedangkan, melainkan, dan sebagainya.

 

Struktur Teks Diskusi

Struktur teks diskusi terdiri atas isu, argumen menentang dan argumen pendukung, serta simpulan/rekomendasi. Pastikan kamu menyertakan ketiga struktur ini saat membuat teks diskusi.

1. Isu

Berisi permasalahan atau isu pokok pembahasan. Diskusi diawali dengan penggambaran atau penjabaran singkat mengenai topik yang akan dibahas. Penggambaran tersebut dapat berupa beberapa sudut pandang yang menjadi perdebatan secara sekilas.

struktur-teks-diskusi

 

2. Argumen

Argumen adalah bagian penyampaian pendapat berupa pro (mendukung) dan kontra (menolak). Argumen berisi sanggahan atau pernyataan yang menguatkan salah satu posisi.

Bagian argumen dalam teks diskusi berbeda dengan argumen dalam teks eksposisi dan teks tanggapan. Argumen pada teks diskusi berupa dukungan dan pertentangan terhadap sebuah isu. Sementara argumentasi dalam teks eksposisi dan teks tanggapan berisi pendapat yang memperkuat salah satu pernyataan.

3. Kesimpulan

Akhir dari teks diskusi  berisi kesimpulan dan saran yang dituangkan dalam bentuk rekomendasi atau penyelesaian masalah.

 

[IDN] CTA Blog Kelas Gratis Brain Academy Online

 

Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi

Dalam membuat teks diskusi, kamu harus menaati aturan atau kaidah kebahasaan yang berlaku, diantaranya:

1. Menggunakan Konjungsi Pertentangan

Konjungsi pertentangan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan pertentangan atau perlawanan seperti sedangkan, tetapi, melainkan, dan sebagainya.

Konjungsi ini ditandai dengan kata sedangkan, tetapi, dan melainkan yang dalam penulisannya didahului tanda baca koma.

….,sedangkan…..

Contoh: Fathan akan belajar Kimia, sedangkan Brian akan belajar Fisika.

….,tetapi….

Contoh: Rival berkeinginan pergi ke Papua, tetapi tidak memiliki waktu luang.

…..,melainkan….

Contoh: Dia bukan seorang guru, melainkan seorang dosen.

 

2. Menggunakan Konjungsi Perbandingan

Konjungsi perbandingan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan perbandingan seperti daripada.

Hanya terdiri atas konjungsi … lebih …, daripada…. Konjungsi ini hanya digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda.

Contoh: Nia lebih menyukai teh daripada kopi.

 

3. Menggunakan Kata Modalitas

Kata modalitas merupakan suatu uraian/pembahasan dalam bentuk kalimat yang menunjukkan pernyataan/keinginan/sikap/perasaan si pembicara mengenai keadaan atau perbuatan terhadap lawan bicaranya.

Kata modalitas dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

  1. Modalitas intensional: Modalitas yang menyatakan keinginan, harapan, permintaan, atau ajakan, seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo, dan silakan.
  2. Modalitas epistemik: Modalitas yang menyatakan kemungkinan, kepastian, dan keharusan, seperti mungkin, bisa jadi, pasti, belum pasti dan harus.
  3. Modalitas deontik: Modalitas yang menyatakan keizinan atau keperkenanan, seperti izin dan perkenan.
  4. Modalitas dinamik: Modalitas yang menyatakan kemampuan, seperti dapat, bisa, dan mampu.
  5. Modalitas aletis: Modalitas yang bersangkutan dengan keperluan, seperti harus.

 

4. Menggunakan Kohesi Leksikal dan Gramatikal 

Kohesi adalah keterkaitan antar unsur dalam sebuah kalimat. Teks diskusi hendaknya ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik agar memudahkan audiens untuk memahaminya. Baik tema, judul, hingga gagasan utama harus saling terkait dan tidak boleh melenceng dari masalah yang sedang dibahas.

Baca juga: Contoh Teks Diskusi Berbagai Tema dan Strukturnya

 

Jenis-Jenis Teks Diskusi

Ada apa aja sih jenis-jenis teks diskusi? Berikut pembahasannya.

1. Simposium

Simposium adalah sebuah pertemuan ilmiah yang membahas dan mempresentasikan hasil penelitian, pemikiran, atau isu-isu terkini dari suatu bidang tertentu. Seorang pembicara di simposium harusnya seseorang yang ahli di bidangnya.

2. Konferensi

Konferensi adalah pertemuan resmi yang diadakan untuk membahas pemikiran, penelitian, atau isu-isu terkini. Konferensi bisa melibatkan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari peneliti, akademisi, praktisi, media, hingga pihak lain yang berkepentingan.

3. Kongres

Kongres adalah pertemuan besar yang pesertanya berasal dari berbagai daerah, organisasi, atau latar belakang. Kongres diadakan untuk membahas dan mendiskusikan suatu topik di bidang tertentu.

4. Seminar

Seminar adalah pertemuan akademik yang tujuannya untuk menyampaikan suatu topik kepada peserta. Dalam seminar biasanya terdapat sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber, diskusi, hingga kegiatan interaktif lainnya.

5. Lokakarya

Lokakarya adalah kegiatan pelatihan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Dalam kegiatan lokakarya, biasanya peserta akan terlibat langsung dalam praktek maupun diskusi.

6. Muktamar

Muktamar adalah pertemuan besar sebuah organisasi atau lembaga, khususnya dalam konteks organisasi Islam. Muktamar dilaksanakan untuk membahas isu penting terkait keagamaan, sosial, atau organisasional.

7. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah sejenis pertemuan atau forum diskusi yang melibatkan sekelompok pembicara, yang biasanya seorang pakar di bidang tertentu. Para pembicara ini disebut sebagai panelis, yang akan membicarakan tentang topik yang sudah ditentukan.

8. Sarasehan

Sarasehan adalah forum diskusi yang konteksnya lebih santai. Topik yang dibahas juga umumnya lebih ringan dan tidak formal.

 

Cara Menyusun Teks Diskusi

Bagaimana cara menyusun suatu teks diskusi? Ikuti langkah-langkahnya berikut ini.

  1. Menentukan topik teks diskusi yang akan dibahas
  2. Mendata argumen yang ingin diutarakan
  3. Mengumpulkan informasi atau data yang mendukung di dalam diskusi
  4. Membuat kerangka berpikir
  5. Mengembangkan kerangka menjadi suatu teks yang utuh
  6. Melakukan penyuntingan atau merevisi teks diskusi apabila dibutuhkan

 

Contoh Teks Diskusi dan Strukturnya

Pembangkit Listrik Berbasis Sampah

Isu

Pembangkit Listrik Berbasis Sampah atau PLTSa adalah pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan yang memenuhi baku mutu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan serta teruji. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Melihat sampah yang terus menumpuk, pemerintah berupaya untuk mengubah sampah menjadi sumber energi melalui pembangunan PLTSa. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan peran listrik nasional berbasis energi terbarukan.

Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kesepakatan dalam Konferensi Paris (COP21) pada akhir 2015 silam di mana negara-negara anggota sepakat untuk mengurangi emisi karbon.

Argumen

Namun, upaya ini tidak berjalan mulus. Pengurangan volume sampah, emisi karbon, hingga pemanfaatan energi terbarukan dari proses pengolahan sampah belum cukup. Pembangunan PLTSa ini menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.

Masyarakat menilai, adanya PLTSa ini mengancam lingkungan dan nyawa manusia. Pasalnya, PLTSa menggunakan incinerator yang berpotensi memperparah polusi udara dan menghasilkan zat beracun berupa dioxin. Dalam keadaan terburuk, dioxin dapat membahayakan sistem saraf hingga menyebabkan kanker.

Kontra lainnya adalah tidak siapnya lahan, tidak ada rencana induk persampahan, prosedur kebijakan dan mekanisme lelang yang tidak transparan, biaya pembangunan dan beban tipping fee tinggi, hingga pengalaman buruk yang pernah terjadi di negara lain.

Kesimpulan

Dengan begitu, pembangunan PLTSa sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi volume sampah, emisi karbon, dan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi memperoleh banyak penolakan dari masyarakat. Maka dari itu, sebaiknya diadakan kajian lebih lanjut mengenai pembangunan PLTSa di Indonesia.

Gimana, materi belajar kali ini mudah dipahami kan? Asalkan sudah memahami mengenai dasarnya, dan bisa mengidentifikasi teks diskusi, kamu sudah selangkah ini menjadi moderator diskusi yang baik dan layak ditugaskan untuk mencatat kegiatan diskusi!

Kalau kamu mau tahu lebih banyak lagi, Kakak-kakak Master Teacher di Brain Academy siap banget bantuin kamu, lho. Ada sesi live teaching yang menarik dan seru banget, dan kamu bisa tanyain apa aja yang kamu bingung ke kakak STAR Master Teacher!

[IDN] CTA Blog Kelas Gratis Brain Academy Online

Referensi:

Trianto, Agus dkk. 2018. Bahasa Indonesia (edisi revisi). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

(Diakses 19 Februari 2023)

Nurul Hidayah