Apa itu SKS? Pengertian, Cara  Menghitung, dan Bedanya dengan KRS

Header - Pojok Kampus - SKS dan KRS

Satuan Kredit Semester (SKS) dan Kartu Rencana Studi (KRS) merupakan istilah umum di perkuliahan. Yuk, cari tahu perbedaan dan cara menghitungnya.

Buat kamu yang masih duduk di bangku SMA, istilah SKS mungkin masih asing. Tapi, setelah masuk dunia perkuliahan, kamu akan sering mendengar istilah SKS, KRS, IPS, IPK, KTM, dan masih banyak lagi. Nah, sekarang kita akan belajar bareng tentang SKS dan KRS. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

 

Apa itu SKS?

Selain sering ditanya soal berapa IPK atau IPS semester ini, biasanya mahasiswa juga akan saling bertanya tentang berapa banyak SKS yang mereka ambil dalam 1 semester. 

Sederhananya, SKS adalah beban studi mahasiswa pada setiap mata kuliah. Setiap mata kuliah memiliki bobot SKS yang berbeda-beda. Semakin besar bobot SKSnya, maka semakin berat bobot mata kuliah tersebut.

Bobot SKS pada setiap mata kuliah berbeda-beda. Misalnya mata kuliah Teori Komunikasi punya bobot 3 SKS dan Skripsi punya bobot 6 SKS. Selain itu, bobot SKS juga menentukan lamanya waktu belajar.

1 SKS sama dengan 1 jam atau 50 menit belajar tatap muka (sudah termasuk istirahat di dalamnya). Jadi, kalau sebuah mata kuliah berbobot 2 SKS maka lama belajarnya 2 x 50 menit dalam 1 minggu.

Setiap jenjang atau tingkat pendidikan di perguruan tinggi mempunyai standar jumlah SKS yang harus dipenuhi agar bisa lulus. Misalnya, jenjang Diploma (D3) mengharuskan mahasiswanya untuk menempuh 108 SKS. Berbeda dengan jenjang S1 sebanyak 144 SKS, jenjang S2 berjumlah 72 SKS, dan jenjang S3 dengan total 72 SKS.

 

pengertian-sks-di-kuliah

Kalau mau cepat lulus, berarti bisa ngambil 25 SKS nggak dalam 1 semester?

Hm, sayangnya nggak bisa. Dalam 1 semester, beban studi paling banyak yang bisa diambil adalah 24 SKS. Jumlah ini juga tergantung IPK atau IPS kamu. Misalnya pada semester 1, IPK kamu adalah 3,5, tapi pada semester 2 IPK kamu turun menjadi 2,75, maka jumlah SKS yang diambil akan lebih sedikit. Jadi, banyaknya SKS tiap semester akan berbeda-beda jumlahnya.

Beberapa kampus menerapkan SKS dalam bentuk paket, sehingga tidak ada perbedaan jumlah beban studi antar mahasiswa. Namun, jika jumlahnya masih di bawah 24 SKS dan kamu memenuhi syarat untuk menambah SKS, maka kamu bisa melakukannya.

Misanya, pada semester 3, beban SKS kamu adalah 20 dan ingin menambah 2 atau 4 SKS lagi. Hal ini bisa kamu lakukan saat KRS (Kartu Rencana Studi). Kamu juga bisa mendiskusikan mengenai jumlah SKS dengan wali dosen untuk mendapat saran terbaik.

Baca juga: Skripsi Itu Kayak Apa Sih? Simak Pengertian dan Cara Membuatnya

 

Bagaimana Cara Perhitungan SKS?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, semakin besar bobot SKS, makan semakin lama juga durasi kegiatan belajar mengajarnya. Awalnya, perhitungan SKS hanya didasarkan pada perhitungan waktu, namun Kemendikbud menyampaikan adanya perubahan perhitungan SKS setelah kebijakan MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka).

SKS tidak hanya dihitung berdasarkan waktu yang dihabiskan untuk kegiatan belajar mengajar di dalam kelas saja, melakinkan berdasarkan kegiatan pembelajaran. Hal ini mencakup kegiatan di luar kelas. Misalnya, kegiatan magang Kampus Merdeka yang bisa dikonversi ke dalam SKS.

Baca juga: Kumpulan Istilah di Perkuliahan, Maba Harus Hafal, Nih!

 

Bedanya SKS dengan KRS

SKS dan KRS adalah dua hal yang berbeda tapi masih sering dianggap sama atau tertukar. Dari kepanjangannya saja sudah berbeda, SKS adalah Satuan Kredit Semester sedangkan KRS adalah Kartu Rencana Studi. Tapi, perbedaannya bukan cuma itu aja, berikut penjelasan lengkapnya: 

KRS atau Kartu Rencana Studi adalah daftar mata kuliah apa saja yang akan kamu ambil atau ikuti selama satu semester perkuliahan. Sebelum memasuki semester baru, kamu perlu menyusun KRS terlebih dahulu. Mata kuliah yang bisa kamu ambil tergantung pada jurusan dan ketentuan kampus.

Dalam KRS, kamu bisa melihat mata kuliah beserta jumlah SKS-nya. Ada yang berjumlah 2 SKS, 3 SKS, 4 SKS, atau 6 SKS. KRS juga memuat informasi seperti nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama dosen, ruang kelas, serta jadwal hari dan jam mata kuliah tersebut.

Jadi begitu perbedaan SKS dan KRS, semoga mudah dipahami dan nggak tertukar lagi, ya. 

Okay, demikianlah pembahasan tentang SKS, cara perhitungan menurut Dikti, dan perbedaannya dengan KRS. Jangan lupa cobain belajar intensif materi UTBK/SNBT bareng Master Teacher terbaik dari Brain Academy biar bisa lolos ke kampus impian kamu. Klik banner ini untuk info lengkapnya, ya!

Brain Academy SNBT

Referensi: 

Sistem Satuan Kredit Semester (SKS) [daring]. Tautan: https://www.uin-suska.ac.id/sistem-studi-mahasiswa/sistem-satuan-kredit-semester-sks/

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 18A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum [daring]. Tautan: https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud81A-2013ImplementasiK13Lengkap.pdf 

Perhitungan SKS Menurut Dikti dengan Segala Keuntungannya [daring]. Tautan: https://www.duniadosen.com/perhitungan-sks-menurut-dikti/

(Diakses 08 Februari 2023)

Devi Lianovanda