Pengertian Mobilitas Sosial, Bentuk, Faktor, Dampak & Contoh

Mobilitas Sosial

Apa itu mobilitas sosial atau perpindahan status sosial? Yuk, ketahui pengertian, bentuk, faktor, dan dampak mobilitas sosial!

Berpindah dari satu tempat ke tempat lain adalah pengalaman biasa bagi kita semua. Namun, dalam dunia sosial, ada juga perpindahan yang lebih kompleks: mobilitas sosial. Perpindahan ini membawa seseorang dari satu tingkat ke tingkat lainnya dalam kehidupan. Hm, apa sih mobilitas sosial itu? Yuk, simak penjelasan berikut!

 

Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin, mobilis yang artinya mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang ke status sosial lainnya dalam struktur sosial suatu masyarakat. Perpindahan ini bisa naik, turun, atau tetap dalam hirarki sosial.

Kenapa bisa terjadi mobilitas sosial? Status sosial seseorang bisa berubah karena beberapa faktor seperti pendidikan dan pekerjaan. Misalnya, seseorang dengan akses pendidikan yang baik bisa mendapat pekerjaan yang baik dan membawanya ke posisi sosial yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika seseorang kehilangan pekerjaan atau kebangkrutan, maka ia akan berpindah ke status sosial yang lebih rendah. 

Berikut adalah pengertian mobilitas sosial menurut para ahli: 

1. Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Pitirim Sorokin

Pitirim Sorokin menjelaskan tentang peluang terjadinya mobilitas sosial bagi setiap orang. Menurutnya, tidak semua akan mendapat kesempatan yang benar-benar sama dengan orang lain untuk berpindah status sosial. 

2. Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto adalah seorang sosiolog terkemuka Indonesia, menurut beliau mobilitas sosial adalah pergerakan dari posisi sosial satu ke posisi sosial lainya. 

3. Pengertian Mobilitas Sosial Menurut H. Edward Ransford

Mobilitas sosial menurut H. Edward Ransford adalah perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hierarki.

 

Baca juga: Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli, Ciri dan Objek Kajian

 

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, yaitu: 

1. Struktural

Faktor ini mendorong mobilitas sosial dengan menciptakan lingkungan yang terbuka dan merata, dimana setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berpindah status sosial. Sebagai contoh, kebijakan pendidikan yang inklusif memberi akses yang lebih baik kepada seseorang dari berbagai lapisan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka lewat pendidikan.

2. Individu

Faktor individu yang mendorong mobilitas mencakup kualitas dan karakteristik yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpindah status sosial. Faktor individu yang memengaruhi mobilitas sosial adalah pendidikan, keterampilan atau keahlian, motivasi dan ketekunan, serta networking. Jika seseorang merasa kurang puas dengan status sosialnya saat ini, ia bisa berusaha agar dapat berpindah ke status sosial yang lebih baik. 

3. Ekonomi

Kondisi ekonomi dapat memengaruhi kemampuan seseorang atau kelompok untuk meningkatkan status sosialnya dalam masyarakat. Dengan kondisi ekonomi yang baik, seseorang bisa mengakses pendidikan berkualitas, akses terhadap modal & kredit, dan kesempatan untuk naik ke posisi yang lebih tinggi.

4. Politik

Kebijakan dan kondisi politik yang stabil bisa menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesempatan yang adil bagi semua warga untuk meningkatkan status sosial mereka. Misalnya kebijakan pendidikan gratis dan program beasiswa yang bisa membuka kesempatan belajar untuk masyarakat dengan kondisi ekonomi yang kurang.

5. Kependudukan

Kepadatan penduduk di sebuah wilayah dapat menciptakan persaingan yang ketat dan memperkecil peluang mobilitas sosial. Dengan migrasi, urbanisasi, dan distribusi penduduk yang merata. Ini menciptakan peluang baru bagi seseorang atau kelompok untuk meningkatkan status sosial mereka.

 

Baca juga: Stratifikasi Sosial: Bentuk, Jenis, Fungsi, dan Sifatnya

 

Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

 

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Selain adanya faktor pendorong mobilitas sosial, ada juga faktor penghambatnya yaitu: 

1. Stereotip Gender

Ini adalah keyakinan masyarakat bahwa peran dan kemampuan dimiliki oleh seseorang berdasarkan jenis kelamin. Stereotip ini bisa menjadi penghambat mobilitas sosial karena menciptakan batasan dan harapan berdasarkan jenis kelamin. Misalnya, stereotip laki-laki bertugas menjadi tulang punggung keluarga, sementara perempuan harus fokus pada peran ibu dan istri.

2. Kemiskinan

Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial? Faktor ekonomi, utamanya kemiskinan dapat membatasi akses seseorang terhadap pendidikan, pekerjaan, atau sumber daya lain yang diperlukan untuk meningkatkan status sosial mereka.

3. Diskriminasi

Diskriminasi adalah sikap tidak adil terhadap seseorang atau kelompok karena ciri-ciri tertentu seperti ras, agama, dan jenis kelamin. Diskriminasi bisa membatasi akses seseorang terhadap peluang pendidikan, pekerjaan, atau layanan lainnya yang pada akhirnya menghambat mobilitas sosial mereka.

 

Baca juga: Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Dampak, dan Karakteristik

 

Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Jenis mobilitas sosial terbagi menjadi 4 yaitu horizontal, vertikal, antargenerasi, dan intragenerasi. Apa itu? Berikut penjelasannya: 

1. Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan seseorang atau kelompok ke posisi yang setara dalam struktur sosial tanpa mengalami perubahan dalam status sosial secara vertikal. Contohnya: seorang karyawan yang berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dengan posisi dan gaji yang sama.  

 

2. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah perubahan posisi dalam struktur sosial yang melibatkan pergerakan posisi yang berbeda, bisa naik atau turun. Berikut penjelasannya:

a. Mobilitas sosial vertikal naik (social climbing)

Mobilitas vertikal naik terjadi jika seseorang atau kelompok meraih posisi atau status sosial yang lebih tinggi dari awalnya. Hal ini bisa dicapai melalui pendidikan, pekerjaan, dan faktor lain. 

b. Mobilitas sosial vertikal turun (social sinking)

Mobilitas vertikal turun adalah seseorang atau kelompok yang mengalami penurunan posisi atau status sosial. Ini bisa karena kebangkrutan, kehilangan pekerjaan, dan faktor lainnya. 

 

3. Mobilitas Sosial Antargenerasi

Mobilitas ini merupakan perpindahan status sosial antar generasi sekarang dan sebelumnya. Misalnya, generasi orang tua dan anak, ada perubahan dalam tingkat pendidikan, ekonomi, atau status pekerjaan antara orang tua dan anak.

 

4. Mobilitas Sosial Intragenerasi

Mobilitas sosial intragenerasi adalah ketika terjadi perubahan posisi sosial dalam hidup mereka sendiri, baik naik atau turun selama hidup mereka. Misalnya, seseorang yang mulai bekerja sebagai staff biasa lalu naik menjadi manager karena prestasi dan pengalamannya. 

 

Dampak Mobilitas Sosial

Mobilitas memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan individu dan bermasyarakat, berikut dampaknya: 

1. Dampak Positif Mobilitas Sosial

a. Mendorong seseorang untuk lebih maju

Mobilitas sosial mendorong seseorang untuk terus berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengejar impian, meraih kesuksesan dan meningkatkan status sosial. 

b. Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat

Mobilitas sosial membawa perubahan dalam struktur dan dinamika sosial. Ini bisa mendorong inovasi, pembaharuan, dan kemajuan di berbagai bidang. 

 

2. Dampak Negatif Mobilitas Sosial

a. Memicu konflik

Adanya persaingan yang kurang sehat untuk meningkatkan status sosial bisa memicu konflik dan ketegangan antara berbagai kelompok.

b. Gangguan psikologi/ kecemasan

Mobilitas sosial yang dihadapi dengan hambatan bisa menimbulkan tekanan psikologis dan kecemasan. Ada ketakutan kesulitan mencapai status sosial yang lebih baik atau ketakutan mengalami penurunan status sosial. 

 

Contoh Mobilitas Sosial

Berikut adalah contoh mobilitas sosial: 

1. Contoh Mobilitas Sosial Vertikal Naik

Seorang anak dari keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah yang berhasil meraih gelar sarjana berkat beasiswa dan kemudian bekerja menjadi seorang dokter. Ini merupakan contoh mobilitas vertikal naik karena anak tersebut berhasil berpindah dari strata sosial rendah ke strata sosial yang lebih tinggi melalui pendidikan.

2. Contoh Mobilitas Vertikal Turun

Seorang anak dari keluarga kaya raya yang mengalami kebangkrutan dan harus memulai dari 0 untuk mendapatkan kondisi ekonomi yang sejahtera. Ini adalah contoh mobilitas turun karena anak tersebut mengalami penurunan status ekonomi dari strata sosial tinggi ke yang lebih rendah. 

3. Contoh Mobilitas Sosial Horizontal

Seorang manajer keuangan di sebuah perusahan meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan bisnis sendiri di bidang yang sama, konsultan keuangan. Dari contoh ini, terjadi perubahan pekerjaan tapi status sosialnya tidak berubah signifikan.

Nah, sekarang kamu sudah paham mengenai apa itu mobilitas sosial, faktor penyebab, jenis-jenisnya, dampak, dan contohnya. Mau tahu lebih banyak? Yuk, ikut kelas gratis Brain Academy Online. Bisa belajar dimana aja dan kapan aja. Cobain sekarang!

IDN CTA Blog Brain Academy Center

 

Referensi:

gramedia.com/literasi/mobilitas-sosial/

ruangguru.com/blog/bentuk-dan-faktor-mobilitas-sosial

fisip.umsu.ac.id/2023/07/14/contoh-mobilitas-sosial-beserta-penjelasannya

deepublishstore.com/blog/materi/mobilitas-sosial/

118.98.228.242/Media/Dokumen/5cdd6510b646044330d686c8/e661a8f9836f6eba60e7bf353b21022b.pdf

(Diakses: 20 Maret 2023)

Devi Lianovanda