Karakteristik Wilayah Indonesia: Daratan dan Perairan
Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia sangat unik dan beragam. Yuk, ketahui selengkapnya di artikel ini!
—
Indonesia merupakan negara yang sangat luas, baik wilayah daratan maupun perairannya. Setiap wilayah, baik di daratan maupun di lautan, punya karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari bentuk, letak, hingga kondisi alamnya. Nah, seperti apa sih karakteristik wilayah Indonesia? Yuk, kita belajar bareng!
Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia
Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat. Luas wilayah daratan Indonesia sendiri mencapai 1.922.570 km² yang terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah, pegunungan, dan lembah. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah area daratan yang luas dan relatif datar yang terletak pada ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi juga dikenal dengan sebutan plato atau penara.
Wilayah ini terbentuk melalui berbagai proses geologi, seperti erosi, sedimentasi, serta aktivitas tektonik seperti vulkanisme dan pengangkatan kerak bumi. Selain itu, dataran tinggi juga bisa berasal dari bekas kaldera (cekungan besar bekas letusan gunung berapi) yang tertimbun oleh material dari lereng gunung di sekitarnya.
Karakteristik dataran tinggi adalah udaranya yang sejuk dan bentuk permukaan yang bergelombang atau berbukit. Karena suhu udaranya yang cenderung sejuk, dataran tinggi cocok digunakan sebagai perkebunan, seperti kebun teh atau stroberi.
Selain perkebunan, dataran tinggi juga sering dijadikan destinasi wisata karena cuacanya yang sejuk. Beberapa dataran tinggi yang terkenal di Indonesia antara lain:
- Dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah
- Dataran tinggi Gayo di Aceh
- Dataran tinggi Minahasa di Sulawesi Utara
- Dataran tinggi Jayawijaya, di Papua
Baca juga: Sumber Daya Alam: Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Melestarikan
2. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah hamparan tanah yang relatif datar dengan ketinggian tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini biasanya terletak di dekat pantai atau lembah sungai, memiliki iklim yang hangat, dan tanah yang subur.
Berbeda dengan dataran tinggi yang topografinya cenderung bergelombang, permukaan dataran rendah cenderung datar atau landai. Dengan suhu udara yang hangat, tanah yang subur, serta akses air yang cukup, dataran rendah sangat cocok dimanfaatkan untuk pertanian.
Dataran rendah biasanya terbentuk karena proses sedimentasi sungai, yaitu pengendapan material yang dibawa aliran air. Proses inilah yang membuat tanah di dataran rendah menjadi subur. Selain itu, karena wilayahnya yang landai dan mudah diakses, dataran rendah sering menjadi kawasan padat penduduk.
Beberapa contoh dataran rendah di Indonesia antara lain:
- Dataran rendah Surakarta, Jawa Tengah (ketinggian 95-105 mdpl).
- Dataran rendah Semarang, Jawa Tengah (ketinggian 0,75-3,5 mdpl).
- Dataran rendah Madiun, (ketinggian 63-67 mdpl).
3. Pegunungan
Pegunungan adalah kumpulan atau rangkaian dari beberapa gunung. Umumnya, pegunungan berada pada ketinggian antara 800 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Gunung-gunung yang membentuk pegunungan ini bisa berupa gunung berapi maupun bukan, dan panjang rangkaiannya bisa mencapai ribuan kilometer, lho!
Pegunungan terbentuk akibat aktivitas geologi, seperti pergerakan dan tumbukan lempeng bumi yang menyebabkan batuan terangkat dan terlipat. Wilayah ini memiliki ciri lereng yang curam, puncak yang lebar, serta lembah-lembah yang terbentuk oleh erosi sungai atau gletser.
Wilayah pegunungan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai sumber air bersih, lahan pertanian dan perkebunan, tempat wisata, objek penelitian, serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Beberapa contoh pegunungan di Indonesia antara lain:
- Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera
- Pegunungan Jayawijaya di Papua Pegunungan
- Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan
4. Lembah
Kenampakan alam wilayah daratan selanjutnya adalah lembah. Lembah adalah bentang alam berbentuk cekungan memanjang yang berada di antara pegunungan atau perbukitan. Umumnya, di dasar lembah terdapat sungai atau aliran air.
Lembah terbentuk akibat proses erosi yang berlangsung sangat lama, bisa disebabkan oleh air, es, atau angin. Bentuk lembah dapat menyerupai huruf V (jika terbentuk karena aliran sungai) atau U (jika terbentuk oleh gletser).
Lembah memiliki berbagai manfaat, seperti menyediakan sumber air, memiliki tanah yang subur untuk pertanian, hingga berpotensi menjadi kawasan wisata alam.
Beberapa contoh lembah di Indonesia antara lain:
- Lembah Baliem di Papua Pegunungan.
- Lembah Harau di Sumatera Barat.
- Lembah Ngarai Sianok di Sumatera Barat.
Baca juga: Mengenal Prinsip-Prinsip Geografi dan Contohnya
Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia
Setelah mengetahui karakteristik wilayah daratan, yuk, simak karakteristik wilayah perairan Indonesia berikut ini:
1. Sungai
Sungai adalah aliran air alami, biasanya air tawar, yang mengalir dari hulu ke hilir menuju laut, samudera, atau sungai lainnya. Sungai memiliki kemampuan mengikis (erosi) material di sepanjang alirannya dan mengendapkannya di bagian hilir.
Sungai juga berperan penting dalam siklus hidrologi, menjaga keseimbangan ekosistem, serta menjadi habitat berbagai makhluk hidup. Selain itu, air sungai juga dimanfaatkan sebagai sumber irigasi, transportasi, perikanan, dan wisata alam.
Beberapa contoh sungai di Indonesia antara lain:
- Sungai Kapuas di Kalimantan Barat.
- Sungai Batanghari di Sumatera Barat.
- Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah
- Sungai Mamberamo di Papua.
- Sungai Indragiri di Riau.
2. Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang berada dalam area cekungan yang sangat besar, tapi lebih kecil dari samudera. Berdasarkan UU No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, wilayah perairan laut Indonesia terdiri dari laut teritorial, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman.
Laut memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan perairan lain, seperti kadar garam yang tinggi, memiliki gelombang dan arus, serta warna biru kehijauan yang berasal dari pantulan cahaya dan plankton.
Laut memberikan banyak manfaat bagi manusia, seperti jalur transportasi, pengatur iklim, sumber makanan (misalnya, ikan dan rumput laut), tempat wisata, serta sumber daya mineral seperti minyak, gas, dan logam.
Beberapa laut yang ada di Indonesia antara lain; Laut Jawa, Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Arafura.
Baca juga: Ternyata, Masih Ada Kehidupan di Laut Mati? Kok Bisa?
3. Selat
Selat adalah perairan sempit yang terletak di antara dua pulau dan menghubungkan kedua pulau tersebut. Biasanya selat terletak di antara dua daratan. Selat terbentuk secara alami akibat proses geologis seperti erosi, pergeseran lempeng tektonik, atau perubahan muka bumi lainnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga memiliki banyak selat. Beberapa contoh selat di Indonesia antara lain:
- Selat Sunda: memisahkan pulau Jawa dan Sumatera
- Selat Karimata: memisahkan pulau Kalimantan dan Bangka Belitung
- Selat Bali: memisahkan pulau Jawa dan Bali
4. Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan dan dikelilingi oleh daratan di tiga sisinya. Teluk terbentuk secara alami akibat pergerakan lempeng tektonik atau proses erosi dalam jangka waktu yang lama.
Karena perairannya relatif tenang dan terlindungi, teluk sering dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Selain itu, banyak juga teluk yang dijadikan kawasan wisata karena pemandangannya yang indah. Contoh teluk di Indonesia antara lain Teluk Bone, Teluk Balok, Teluk Bangkuang, dan Teluk Tomini.
5. Danau
Kenampakan alam wilayah perairan yang terakhir adalah danau, yaitu cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi air dan dikelilingi oleh daratan. Air danau bisa berasal dari air hujan, sungai, mata air, maupun air tanah.
Danau dapat terbentuk secara alami akibat aktivitas tektonik atau vulkanik. Selain itu, ada juga danau buatan seperti waduk.
Danau memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai sumber air, irigasi, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), hingga objek wisata. Beberapa danau di Indonesia antara lain: Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Batur, Danau Sentani, dan Danau Maninjau.
—
Nah, itulah pembahasan mengenai karakteristik wilayah Indonesia, baik daratan maupun perairan. Indonesia memiliki wilayah yang sangat beragam dengan kekayaan alam yang melimpah. Setiap wilayah, baik di darat maupun di perairan, memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Karena itu, selain dimanfaatkan dengan bijak, alam juga perlu kita dijaga agar tidak rusak.
Seru, kan belajar tentang karakteristik wilayah Indonesia? Mau belajar materi Geografi atau mata pelajaran lainnya? Yuk, belajar di Brain Academy!
Sumber:
Sisma, Annisa Fianni. 2022. Dataran Rendah, Pengertian, Ciri-Ciri, dan Pemanfaatannya [daring]. Tautan: https://katadata.co.id/berita/nasional/6356285731718/dataran-rendah-pengertian-ciri-ciri-dan-pemanfaatannya
Prinada, Yuda. 2025. Apa Saja Karakteristik Wilayah Indonesia: Daratan hingga Lautan [daring]. Tautan: https://tirto.id/apa-saja-karakteristik-wilayah-indonesia-lautan-perairan-daratan-gil1
JDIH BPK. UU No.6 Tahun 1996 [daring]. Tautan: https://peraturan.bpk.go.id/Details/46096/uu-no-6-tahun-1996
Muharram, Riza Miftah. 2019. Mengenal Karakteristik Wilayah Indonesia [daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/karakteristik-wilayah-indonesia (Diakses 14 Juli 2025)