Integrasi Sosial: Pengertian, Bentuk, Syarat, dan Contohnya

Integrasi sosial

Artikel ini membahas tentang integrasi sosial dari pengertian, bentuk, syarat, faktor, dan contoh integrasi sosial di kehidupan bermasyarakat. Kamu akan dibawa untuk dapat mengerti berjalannya suatu integrasi sosial di dalam masyarakat.

Masyarakat terdiri dari banyak sekali struktur sosial yang saling bertumpuk dan terhubung satu dengan yang lainnya. Tentu, struktur sosial itu dapat berupa berbagi bentuk yang semuanya adalah hasil kesepakatan atau konsensus dari setiap anggota masyarakat yang ada. Banyaknya bagian yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam sistem masyarakat dapat berjalan beriringan jika di dalamnya memiliki integrasi sosial.

Integrasi sosial adalah konsep yang sangat penting dalam studi sosiologi dan ilmu sosial secara umum. Ini merujuk pada proses atau mekanisme di mana individu-individu atau kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat bersatu dan berinteraksi secara harmonis, sehingga membentuk kesatuan sosial yang kokoh dan berfungsi.

 

Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para Ahli

Pengertian integrasi sosial di dalam Ilmu Sosiologi dapat dikatakan sebagai “perekat” atau “lem” yang menyatukan berbagai bagian masyarakat di dalam suatu kesatuan yang utuh. Hal ini melibatkan pembentukan hubungan yang positif dan harmonis antara individu dengan individu yang lainnya, kelompok dengan kelompok yang lain, atau komunitas yang berbeda. Hal ini bisa berjalan jika dari semua anggota masyarakat itu dapat saling menghormati perbedaan-perbedaan dan keberagaman yang ada di dalam masyarakatnya. 

Perkembangan masyarakat yang ada juga menciptakan banyak sekali fenomena yang dapat dipelajari secara sosiologi termasuk dengan integrasi yang ada di dalam masyarakat. Agar teman-teman semua mengerti, berikut adalah pengertian Integrasi Sosial menurut para ahli:

 

1. Integrasi Sosial Menurut John Lewis Gillin 

Integrasi sosial adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat karena sebuah proses sosial. Fenomena tersebut diakibatkan karena adanya unsur budaya, perbedaan emosional, perilaku, dan keinginan dari setiap anggota masyarakat yang dapat menimbulkan permasalahan sosial di dalam masyarakat. Dengan menyadari adanya peluang permasalahan tersebut, masyarakat melakukan proses perdamaian yang dikenal dengan nama Integrasi.

 

2. Integrasi Sosial Menurut Paul B.Horton

Pengertian integrasi sosial menurutnya adalah sebuah rangkaian proses sosial dan interaksi sosial terhadap keseluruhan kelompok etnis dan ras yang dapat bersatu sehingga dapat menunjang kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya yang ada di dalam masyarakat.

Baca Juga: Kelompok Sosial: Ciri, Jenis, Contoh, Syarat & Proses Terbentuknya

 

3. Integrasi Sosial Menurut Michael Banton

Integrasi sosial adalah sebuah pola hubungan yang didalamnya mengakui adanya perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masyarakat seperti ras, etnis, atau kelompok di dalam masyarakat. Menurut Banton, hal tersebut tidak memberikan fungsi penting pada perbedaannya. Hal dan kewajiban yang terkait serta perbedaan tersebut, seseorang yang terlibat hanya terbatas pada bidang tertentu saja. Tidak ada sangkut pautnya dengan bidang pekerjaan atau statusnya di dalam masyarakat.

 

4. Integrasi Sosial Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff

Integrasi sosial adalah sebuah bentuk yang akan terbentuk apabila sebagian besar anggota masyarakatnya sepakat atau konsensus mengenai tiga faktor pembentukannya. Pertama dari struktur masyarakat yang ingin dibangunnya, kedua saling mengisi kebutuhan-kebutuhan antara mereka yang ada di dalamnya, dan yang terakhir adalah dapat menjalankan nilai dan norma yang telah terbangun cukup lama secara konsisten.

 

5. Integrasi Sosial Menurut Penganut Pendekatan Konflik

Pendekatan konflik memiliki pengertian terkait integrasi sebagai sebuah gambaran dari suatu masyarakat yang terintegrasi atas paksaan (coercion) dari satu kelompok atau satuan sosial yang lebih dominan terhadap kelompok sosial yang lain yang subdominan.

 

6. Integrasi Sosial Menurut Penganut Fungsionalisme Struktural

Fungsionalisme struktural memiliki pengertian sendiri terhadap integrasi sosial yang terjadi di suatu masyarakat yang ada. Integrasi sosial adalah sebuah sistem sosial yang terintegrasi di atas dua landasan pokok yang dipercayai oleh masyarakat yang ada seperti konsensus tentang nilai fundamental yang ada dan cross-cutting affiliations (keanggotaan ganda dan satu kesatuan sosial).

Pengertian-pengertian dari para ahli tersebut menunjukan satu hal yang mirip dan selaras terkait integrasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Semua pengertian tersebut merujuk pada suatu bentuk keteraturan dari banyaknya bentuk kelompok sosial atau nilai dan norma yang ada, pada akhirnya disetujui bersama dan dapat hidup berdampingan satu dengan yang lainnya.

 

ilustrasi integrasi sosial

Ilustrasi integrasi sosial (sumber: freepik.com)

 

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

Integrasi sosial di dalam masyarakat memiliki tiga bentuk yang membedakan satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut bisa kita sebut sebagai integrasi normatif, integrasi fungsional, dan integrasi koersif. Agar kamu tahu perbedaannya, berikut adalah penjelasannya.

 

1. Integrasi Normatif

Integrasi normatif adalah sebuah integrasi yang terbentuk karena adanya norma yang berlaku di dalam masyarakat. Integrasi ini muncul karena ada hal yang mengatur di dalam masyarakat yang sudah dipercaya sejak lama. Contoh integrasi sosial ini adalah Pancasila yang dibuat karena latar belakang Indonesia yang sangat beragam dan mempersatukan masyarakat Indonesia hingga saat ini. 

 

2. Integrasi Koersif

Integrasi yang terbentuk akibat adanya kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. Integrasi ini tercipta berdasarkan kekuasaan yang ada. Penguasa memiliki kekuasaan yang digunakannya secara paksa dalam melakukan integrasi di dalam masyarakatnya. Contoh integrasi sosial yang bisa kita lihat adalah penerbitan Undang-undang yang mengharuskan setiap anggota masyarakatnya mengikuti aturan tersebut.

 

3. Integrasi Fungsional

Integrasi Fungsional ini adalah bentuk integrasi yang dilandasi oleh adanya fungsi-fungsi tertentu yang ada di dalam masyarakat. Contoh integrasi sosial ini adalahi adanya integrasi ini adalah, daerah Wonosobo terkenal dengan pertanian sayurnya, dan daerah Solo terkenal dengan batiknya, kedua tempat tersebut saling membutuhkan satu dengan yang lainnya sehingga dapat terintegrasi berdasarkan fungsi dari daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Pengertian Mobilitas Sosial, Bentuk, Faktor, Dampak & Contoh

 

Contoh Integrasi Sosial

Kehidupan masyarakat yang kompleks dengan banyak sekali sistem yang ada di dalamnya tentu bisa kita analisis tentang integrasi sosial yang berjalan. Berikut adalah beberapa contoh integrasi di dalam masyarakat kita.

 

1. Keluarga

Menurut para ahli keluarga memiliki fungsi untuk dapat memberikan perlindungan dalam banyak sekali aspek. Perlindungan ini berbentuk integrasi sosial yang sangat penting untuk setiap anggota keluarga. Contohnya adalah orang tua yang memberikan pembelajaranan dan menanamkan kesamaan derajat antar anak mereka tanpa membedakan satu dengan yang lainnya. Hal ini akan terintegrasi di dalam keluarga akibat penanaman dan pembelajaran tersebut.

 

2. Sekolah

Sekolah adalah tempat belajar bagi seorang anak untuk mengenal lingkungan sekitarnya. Hal ini menjadikan sekolah sebagai tempat mengintegrasikan berbagai hal yang ada di dalam masyarakat kita. Contohnya adalah ketika kesamaan derajat siswa baik kaya atau miskin status ekonominya bisa belajar dengan sama di dalam lembaga pendidikan. Mereka para siswa sudah harus sama menggunakan seragam sekolah, penyeragaman itu adalah salah satu contoh nyata sebuah proses integrasi sosial.

 

sekolah adalah sarana integrasi sosial

Sekolah sebagai sarana terbentuknya integrasi sosial (Sumber: freepik.com)

 

3. Masyarakat

Integrasi sosial yang ada di masyarakat menjadi penting untuk kita ungkapkan disini, contohnya adalah dalam menjaga kesatuan dan persatuan di setiap masyarakat yang ada di lingkungan rumah kita diadakanlah ronda setiap malamnya dan juga gotong royong membersihkan lingkungan sekita. Dalam ronda dan gotong royong ini tidak mengenal istilah perbedaan ekonomi setiap keluarga, semuanya sama dan haruslah melaksanakan kewajiban yang sama juga.

 

4. Nasional

Berbicara skala nasional dalam pembentukan integrasi sosial kita bisa mencontohkan Indonesia, yang sangat terkenal dengan kekayaan dan keberagamannya. Indonesia sangatlah kaya sumber daya alamnya, sumber daya manusia, etnis yang banyak, dan yang lainnya. Lantaran memiliki kesamaan sejarah, yakni pernah dijajah oleh bangsa asing pada akhirnya masyarakat Indonesia bersatu dalam satu pemerintahan Indonesia ditandai dengan pembacaan proklamasi oleh para pendiri negara.

 

5. Bangsa

Integrasi yang dapat kita lihat dari adanya sistem perpolitikan yang ada di Indonesia seperti dalam lembaga politik sistem pemerintahan kita yang menganut asas demokrasi. Sebagai bangsa Indonesia kita harus mengupayakan berjalannya demokrasi yang ada tersebut dan menginternalisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya pemilihan langsung presiden juga sebagai sebuah sarana pengintegrasian sosial sebagai bentuk demokrasi yang ada.

 

6. Kebudayaan

Integrasi sosial budaya dapat kita lihat pada sistem budaya masyarakat yang ada di lingkungan kita. Bentuk integrasi sosial ini dapat terjadi dari adanya asimilasi dan akulturasi kebudayaan yang berkembang di dalam masyarakat kita. Seperti perbedaan kebiasaan seseorang yang berkuliah di Jawa Tengah dan ia sebenarnya berasal dari Jawa Timur, orang itu akan menyesuaikan diri untuk dapat menyatu dengan masyarakat Jawa Tengah ataupun sebaliknya.

 

7. Ekonomi

Ketika berbicara tentang ekonomi, integrasi sosial juga dapat kita lihat pada adanya kesatuan harga yang ada di setiap toko dengan toko yang lainnya dalam wujud pasar tradisional. Biasanya semuanya sudah diatur oleh sesama pedagang di dalam kesepakatan agar usahanya bisa saling menguntungkan satu dengan yang lainnya. Disadari atau tidak oleh kita semua, adanya kesatuan harga yang ada di pasar hasil dari kesepakatan para pedagang adalah dampak dari integrasi sosial yang terjadi disana dalam menghindari konflik sosial.

 

8. Kehidupan Sehari-hari

Kita semua pasti akan bertemu dengan perbedaan kultur di dalam masyarakat kita, tak ayal setiap masyarakat akan melakukan penyesuaian tindakan yang sesuai dengan lingkungan sosial yang ada di sekitarnya. Hal ini adalah salah satu bentuk integrasi yang dilakukan oleh setiap individu agar dapat diterima di dalam masyarakatnya.

Baca Juga: Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Dampak & Karakteristik

 

Syarat Integrasi Sosial Bisa Berjalan

Integrasi sosial sendiri dapat berjalan jika di dalam masyarakat, anggotanya dapat berhasil mengisi kebutuhan diantara mereka semua. Hal ini berarti kebutuhan fisik dan sosial dari setiap anggota masyarakat dapat terpenuhi oleh sistem sosial yang ada. Pemenuhan kebutuhan tersebut membuat setiap anggota masyarakat dapat saling menjaga keterkaitan satu dengan yang lainnya sehingga meminimalisir konflik sosial horizontal.

Selain itu, norma-norma dan nilai-nilai sosial yang ada di dalam masyarakat harus berlaku cukup lama dan tidak mudah berubah dari waktu ke waktu, serta dapat dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakatnya. Masyarakat akan berhasil menciptakan suatu konsensus atau kesepakatan bersama dimana akan membahas tentang nilai-nilai atau norma-norma sosial yang nantinya akan dilestarikan oleh mereka dan dijadikan sebuah pedoman hidup di dalam masyarakat. Baik itu mencakup kebudayaan, politik, atau ekonomi yang ada di dalam masyarakatnya.

 

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Faktor-faktor yang mendorong terciptanya integrasi sosial yang kuat dan berkelanjutan dibagi menjadi dua hal, yakni internal dan eksternal. Berikut adalah faktor yang dapat pendorong yang dapat mempengaruhi terjadinya integrasi sosial di dalam masyarakat.

 

1. Faktor Internal

  • Adanya sikap terbuka terhadap perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.
  • Adanya kesadaran bahwa setiap individu adalah makhluk sosial yang akan membutuhkan orang lain.
  • Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antar manusia dan antar kelompok.
  • Terjadi kontak langsung dengan kebudayaan lainnya secara intens dan terus menerus.
  • Adanya kesempatan partisipasi yang baik dan memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam kehidupan bermasyarakatnya.
  • Adanya kesetaraan dan keadilan

 

2. Faktor Eksternal

  • Adanya pertambahan populasi dari penduduk. Penambahan itu bersifat beragam atau heterogen.
  • Adanya sistem pendidikan yang maju.
  • Memiliki musuh yang ada di luar kelompok yang dapat mempererat integrasi kelompok tersebut.
  • Memiliki sistem masyarakat yang terbuka terhadap budaya dari luar.
  • Adanya pertambahan populasi penduduk yang heterogen/beragam.

 

Baca Juga: Lembaga Sosial: Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis, & Contohnya

 

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Meskipun integrasi sosial dianggap sebagai tujuan yang diinginkan dalam masyarakat, ada beberapa faktor yang dapat menghambat proses ini. Penghambat integrasi sosial juga dibagi menjadi dua yakni internal dan eksternal. Beberapa di antaranya termasuk.

 

1. Faktor Internal

  • Adanya ikatan sosial yang rendah antar individu dan kelompok di dalam suatu masyarakat.
  • Adanya sikap individu atau sikap kelompok yang masih sangat tradisional dan tidak terbuka dengan sesuatu hal dari luar.
  • Adanya diskriminasi dan Prejudis. Perlakuan yang tidak adil terhadap kelompok tertentu atau pandangan negatif terhadap individu-individu berbeda dapat menghambat integrasi sosial.
  • Adanya sikap prasangka dan curiga kepada individu lain atau kelompok lainnya.
  • Ada sifat primordial, yaitu sifat merasa kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan lainnya.
  • Isolasi Sosial, ketidakmampuan individu atau kelompok untuk terlibat dalam kehidupan sosial yang lebih luas dapat mengisolasi mereka dari proses integrasi sosial.

 

2. Faktor Eksternal

  • Adanya ketidakmerataan pembangunan di dalam masyarakat.
  • Adanya sistem yang tertutup dengan budaya asing.
  • Ilmu pengetahuan yang berjalan secara lambat di dalam suatu masyarakat.
  • Adanya sistem masyarakat yang tertutup dengan budaya asing.
  • Ketidaksetaraan Ekonomi, ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya ekonomi seperti pendapatan, pendidikan, dan akses ke layanan dapat menciptakan kesenjangan sosial yang menghambat integrasi.
  • Konflik dan Kekerasan, konflik antar kelompok atau komunitas sering kali menghambat proses integrasi sosial, karena memperkuat polarisasi dan memperburuk hubungan antarindividu.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian integrasi sosial, mulai dari contohnya, bentuk, syarat, dan faktor-faktor pendorong hingga menghambat terjadinya integrasi sosial di kehidupan kita. Kalau kamu masih belum puas dengan pembahasan kali ini, kamu bisa banget gabung di Brain Academy untuk belajar bareng teman-teman yang asyik dan para Master Teacher yang keren!

Brain Academy Branch

 

Referensi:

Alan Warde, V. M. (2019). Michael Banton and Sociology. Sage Publications, Ltd., 53(5), 1-10. doi:10.1177/0038038519842467

Chester L. Hunt dan Paul B. Horton, 1993. Sosiologi, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gillin, John Lewis, Gillin, John Philip (1945). Cultural Sociology. Cetakan ketiga. New York: The MacMillan Company.

Ogburn, W. F., & Nimkoff, M. F. (1940). Sociology. Boston: Houghton Mifflin Company, 19(2), 276–277. doi: https://doi.org/10.2307/2571311

Ritzer, G. (2014). Teori Sosiologi: dari Sosiologi Klasik sampai perkembangan . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soekanto, S. (1982). Sosiologi: suatu pengantar. Jakarta: Rajawali.

Plummer, K. (2011). Sosiologi The Basics. Jakarta: Rajawali Pers.

Ringgana Wandy Wiguna