Peta: Pengertian, Fungsi, Unsur, Tujuan, dan Jenis-Jenis

peta

Peta digital seperti Google Maps membantu kita mengetahui wilayah dengan mudah. Lalu, apa yang dimaksud dengan peta itu? Yuk, kita bahas di artikel berikut!

Sejak zaman dulu, manusia sudah terbiasa menggambarkan wilayah sekitarnya, mulai dari jalur dagang, rute perjalanan, hingga lokasi sumber air melalui peta. Seiring berjalannya waktu, bentuk dan fungsi peta pun berkembang mengikuti kebutuhan manusia dan kemajuan teknologi.

Saat ini, peta tidak hanya bisa ditemukan di buku atau dinding kelas, tetapi juga tersedia dalam bentuk digital melalui berbagai aplikasi. Peta memiliki beragam jenis dan fungsi, tergantung pada informasi apa yang ingin kita ketahui dari suatu wilayah. Misalnya, peta Indonesia untuk mempelajari geografi dalam negeri, sedangkan peta dunia berguna untuk menemukan lokasi negara dan benua secara global.

Nah, di artikel ini kita akan membahas apa itu peta, fungsi, unsur, dan jenis-jenisnya.  Yuk, simak penjelasannya!

 

Pengertian Peta

Peta adalah representasi grafis atau visual dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diproyeksikan ke bidang datar dengan skala tertentu. Peta menyajikan berbagai informasi geografis, seperti topografi (bentuk dan ketinggian lahan), hidrografi (sungai, danau, laut), batas wilayah administratif, jaringan jalan, bangunan, hingga fenomena alam lainnya.

Manfaat peta cukup beragam, seperti membantu memahami kondisi geografis suatu wilayah, merencanakan pembangunan, serta menunjang keperluan navigasi dan pendidikan. Secara umum, peta menggambarkan ruang tiga dimensi dalam bentuk dua dimensi. Proses pembuatan peta disebut dengan kartografi.

gambar peta dunia

Gambar Peta Dunia (Sumber: freepik.com)

 

Tujuan Peta

Peta memiliki beberapa tujuan dalam membantu kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang keilmuan, diantaranya yaitu:

  • Menyampaikan informasi geografis.
  • Membantu dalam navigasi dan perjalanan.
  • Dalam bidang pembangunan, tata ruang, pertanian, hingga militer, peta digunakan untuk merencanakan wilayah, menganalisis potensi, dan membuat keputusan strategis.
  • Sebagai alat bantu analisis data spasial, seperti perhitungan volume

 

Fungsi Peta

Beberapa fungsi dari peta antara lain sebagai berikut:

  • Untuk menunjukkan letak atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
  • Menggambarkan berbagai bentuk fisik di bumi, seperti benua, negara, pegunungan, dan badan air.
  • Untuk menampilkan ukuran berupa luas, jarak, serta arah suatu wilayah.
  • Menyajikan data dan informasi mengenai potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah.
  • Membantu peneliti dalam persiapan survey lapangan dengan memberikan gambaran kondisi wilayah yang akan diteliti.
  • Berperan sebagai alat analisis untuk memperoleh suatu kesimpulan tertentu.
  • Digunakan untuk menjelaskan berbagai rencana yang telah dibuat.
  • Sebagai alat untuk mempelajari hubungan timbal balik antara fenomena geografis di permukaan bumi.

 

Baca juga: Penelitian Geografi: Pengertian, Metode, Jenis, dan Contoh

 

Unsur-Unsur Peta

Peta terdiri dari berbagai unsur yang berfungsi untuk memudahkan penggunanya dalam memahami dan menggunakan peta tersebut. Berikut ini adalah beberapa unsur yang biasanya terdapat pada peta:

1. Judul Peta

Judul pada peta berperan untuk menggambarkan isi dan jenis peta tersebut. Umumnya, judul diletakkan di bagian atas tengah, kanan atas, atau bawah peta dengan ukuran font yang besar dan tebal agar mudah dilihat.

 

2. Orientasi (Penunjuk Arah Mata Angin)

Orientasi berfungsi sebagai penanda arah mata angin pada peta. Biasanya ditunjukkan dengan panah yang mengarah ke atas, di atasnya terdapat huruf “U” yang menunjukkan arah Utara. Dengan begitu, arah kanan berarti Timur, bawah adalah Selatan, dan kiri menunjukkan Barat.

 

3. Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala biasanya tercantum di bawah judul peta dengan penulisan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Skala angka, merupakan skala yang ditulis dengan angka. Misalnya, 1 : 2.500.000, berarti 1 cm pada peta mewakili 25 km jarak sebenarnya.
  • Skala garis, merupakan skala yang dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu, di mana setiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
  • Skala verbal, merupakan merupakan skala yang ditulis dengan kata-kata.

 

4. Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan objek atau ketampakan di permukaan bumi, serta memberikan nilai estetika pada peta. Secara umum, warna peta terdiri atas:

  • Hijau, menunjukkan daerah dengan ketinggian kurang dari 200 m (dataran rendah).
  • Hijau muda, untuk menunjukan daerah dengan ketinggian 200–400 m di atas permukaan laut (daerah bergelombang dan bukit).
  • Kuning, untuk menunjukan daerah dengan ketinggian 500–1000 m di atas permukaan laut  (dataran tinggi dan pegunungan rendah).
  • Cokelat muda, untuk menunjukan daerah dengan ketinggian 1000–1500 m di atas permukaan laut (pegunungan sedang disertai gunung yang rendah).
  • Cokelat, menunjukkan daerah dengan ketinggian lebih dari 1500 m (gunung yang relatif tinggi).
  • Merah, biasanya digunakan untuk jalan kereta api dan gunung berapi aktif.
  • Biru, melambangkan kenampakan perairan dengan berbagai gradasi warna yang menandakan kedalaman laut.

 

5. Legenda

Legenda peta adalah penjelasan mengenai simbol-simbol yang ada di peta, sehingga pembaca dapat memahami makna dari setiap tanda atau gambar yang digunakan. Simbol peta ini bisa berupa ikon, gambar, atau tanda khusus yang merepresentasikan objek di permukaan bumi. Jenis simbol dalam legenda antara lain:

  • Simbol titik, menunjukkan lokasi atau data posisi.
  • Simbol garis, menggambarkan data yang berkaitan dengan jarak.
  • Simbol area, mewakili suatu wilayah tertentu.
  • Simbol aliran, menunjukkan arah gerak atau aliran.
  • Simbol batang, untuk menyatakan nilai atau harga perbandingan.
  • Simbol lingkaran, menunjukkan kuantitas dalam bentuk persentase.
  • Simbol bola, menggambarkan volume, dimana ukuran bola menandakan besar kecilnya volume.

 

6. Tipe Huruf (Lettering)

Lettering digunakan untuk memperjelas arti simbol dengan gaya tulisan berbeda. Macam-macam penggunaan lettering, antara lain:

  • Huruf tegak untuk objek hipsografi, contoh: Surakarta.
  • Huruf miring untuk objek hidrografi, contoh: Laut Jawa.

 

7. Inset

Inset adalah peta kecil yang disisipkan dalam peta utama dengan fungsi berbeda, seperti:

  • Inset penunjuk lokasi untuk menunjukkan daerah yang belum dikenal.
  • Inset penjelas untuk memperbesar daerah tertentu yang penting.
  • Inset penyambung untuk menghubungkan daerah yang terpotong di peta utama.

 

8. Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

 

9. Garis Tepi Peta

Garis tepi berfungsi membatasi ruang peta sekaligus menempatkan garis astronomis secara rapi dan benar pada peta.

 

10. Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari barat ke timur, sementara garis bujur membujur dari utara ke selatan, dan keduanya digunakan untuk menentukan posisi geografis secara tepat.

 

11. Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah bagian yang menunjukkan referensi data peta serta tahun kapan peta tersebut dibuat.

Baca juga: Letak Geografis & Astronomis Indonesia beserta Pengaruhnya

 

Jenis-Jenis Peta

Peta memiliki berbagai macam jenis yang penting untuk kamu ketahui. Jenis-jenis peta dapat dibedakan berdasarkan isi, skala, bentuk, fungsi, dan keadaan objeknya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini:

1. Jenis Peta Berdasarkan Isi

Jika dilihat dari isinya, peta dibagi menjadi dua jenis, yaitu peta umum dan peta tematik (khusus).

a. Peta Umum

Peta umum adalah jenis peta yang menyajikan gambaran keseluruhan mengenai permukaan bumi, baik itu unsur alam, hasil buatan manusia, maupun aspek kebudayaan. Peta ini terbagi menjadi beberapa jenis antara lain:

  • Peta Topografi, merupakan peta yang menunjukkan bentuk permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Ciri khas peta ini adalah penggunaan garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama.
  • Peta Korografi, merupakan jenis peta yang menggambarkan wilayah secara umum dalam cakupan luas atau sebagian dari permukaan bumi, biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  • Peta Geografi (Peta Dunia), merupakan jenis peta yang menunjukkan keseluruhan permukaan bumi dalam skala sangat kecil. Contoh peta geografi adalah globe.

 

b. Peta Khusus (Peta Tematik)

Peta khusus atau tematik adalah jenis peta yang menampilkan informasi tertentu, seperti data kepadatan penduduk, penggunaan lahan, atau lokasi pariwisata. Peta ini menggunakan simbol sesuai dengan tema yang dibahas.

 

2. Jenis Peta Berdasarkan Skala

Berdasarkan skalanya, peta dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:

a. Peta Kadaster

Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala antara 1:100 hingga 1:5.000, dan biasanya digunakan untuk menggambarkan luas tanah pada sertifikat tanah.

b. Peta Skala Besar

Peta skala besar adalah peta yang memiliki skala antara 1:5.000 hingga 1:250.000, peta ini cocok untuk menggambarkan wilayah terbatas seperti desa, kecamatan, atau kota.

c. Peta Skala Sedang

Peta skala sedang adalah peta dengan skala 1:250.000 hingga 1:500.000. Peta ini mampu menggambarkan wilayah lebih luas, seperti pulau atau provinsi.

d. Peta Skala Kecil

Peta ini menggambarkan area yang sangat luas, seperti negara. Skalanya berkisar antara 1:500.000 hingga 1:1.000.000. Contohnya adalah peta wilayah Indonesia.

e. Peta Skala Geografi

Jenis peta ini menggunakan skala yang lebih kecil dari 1:1.000.000, sehingga mampu menunjukkan wilayah seperti benua atau seluruh dunia

 

3. Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya

Berikut adalah beberapa jenis peta berdasarkan bentuknya.

a. Peta Datar

Peta datar juga disebut sebagai peta dua dimensi atau peta planimetri. Peta ini dibuat di atas media datar seperti kertas, dengan simbol, warna, dan tanda visual lainnya.

b. Peta Timbul

Peta timbul adalah peta yang menyajikan permukaan bumi dalam bentuk tiga dimensi, sehingga terlihat mirip dengan keadaan aslinya. Peta timbul memanfaatkan efek visual agar relief bumi lebih nyata.

c. Peta Digital

Peta digital merupakan jenis peta yang dihasilkan dari data digital dan dapat diakses melalui perangkat komputer. Contohnya antara lain citra satelit dan foto udara digital.

d. Peta Garis

Peta garis adalah jenis peta yang menyajikan informasi dalam bentuk titik, garis, dan bidang untuk menunjukkan unsur-unsur alam dan buatan manusia.

e. Peta Foto

Peta foto merupakan hasil dari gabungan beberapa foto udara (mosaik) yang dilengkapi dengan elemen tambahan seperti kontur, legenda, dan nama wilayah.

 

4. Jenis Peta Berdasarkan Fungsinya

Peta juga bisa dikelompokkan menurut tujuan pembuatannya, antara lain:

  • Peta lalu lintas dan komunikasi
  • Peta cuaca dan iklim
  • Peta ekonomi dan statistik
  • Peta militer
  • Peta navigasi
  • Peta edukasi
  • Peta tanah
  • Peta perhubungan laut
  • Peta tata guna tanah
  • Peta geologi

 

Baca juga: Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) & Tahapan Kerja

 

5. Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek

Dilihat dari sumber datanya, peta terbagi menjadi peta primer dan peta sekunder

a. Peta Dinamik

Peta dinamik merupakan jenis peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang mengalami perubahan secara berkala. Misalnya, peta persebaran penduduk atau peta tingkat kepadatan penduduk.

b. Peta Stasioner

Peta stasioner merupakan peta yang menampilkan kondisi permukaan bumi yang cenderung tidak berubah dari waktu ke waktu. Contohnya, peta jalur pegunungan atau peta kedalaman laut.

Itulah pembahasan singkat tentang pengertian peta, jenis-jenisnya berdasarkan isi, skala, bentuk, hingga fungsinya. Kalau masih bingung belajar materi seperti ini, coba deh ikut kelas gratis di Brain Academy. Master Teacher yang berpengalaman siap membantu kamu memahami materi dengan cara yang seru dan mudah dimengerti. Yuk, cobain sekarang!

Brain Academy Branch

 

Referensi:

Kadek, P. 2019. Pengetahuan Dasar Peta [Daring]. Tautan: https://repositori.kemdikbud.go.id/20631/1/Kelas%20X_Geografi_KD%203.2.pdf. Diakses 17 Mei 2025.

Romenah. 2010. Pengetahuan Peta [Daring]. Tautan: https://bloggeografi.id/wp-content/uploads/2010/08/pengetahuan-peta.pdf. Diakses 17 Mei 2025.

Modul Belajar Mandiri Calon Guru PPPK [Daring]. Tautan: https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Geografi/PER%20PEMBELAJARAN/Pembelajaran%204%20IPS%20-%20Geografi.pdf. Diakses 17 Mei 2025.

Olivia Yunita