Pasar Modal: Pengertian, Sejarah, Manfaat, & Produknya

Di artikel ini, kita akan membahas mengenai pasar modal, mulai dari pengertian, sejarah, manfaat, peran, fungsi, instrumen hingga contohnya
—
Beberapa waktu lalu, kamu mungkin sering mendengar berita soal harga saham yang naik-turun drastis, atau istilah seperti IPO dan IHSG yang ramai dibahas. Tapi, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan pasar modal? Kenapa banyak orang tertarik untuk terlibat di dalamnya?
Nah, pasar modal bukan cuma tempat jual-beli saham aja, lho! Di balik itu, ada banyak fungsi, manfaat, dan peran penting bagi perekonomian suatu negara. Bahkan, instrumen dan produk yang ditawarkan juga beragam. Yuk, kita bahas mengenai pasar modal di artikel ini!
Pengertian Pasar Modal
Apa itu pasar modal? Pasar modal adalah sebuah sistem keuangan yang berperan sebagai penghubung antara pihak yang memiliki dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana, seperti perusahaan atau lembaga, melalui transaksi instrumen keuangan seperti saham dan obligasi.
Pasar modal Indonesia dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasar modal di Indonesia mengacu pada undang-undang pasar modal yang berlaku di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Perbedaan utama antara pasar uang dan pasar modal terletak pada jangka waktu investasi, di mana pasar uang berfokus pada instrumen jangka pendek dan pasar modal pada instrumen jangka panjang (Sumber: freepik.com)
Secara umum, pasar modal mencakup berbagai aktivitas jual beli instrumen keuangan yang tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian suatu negara dan menciptakan mekanisme pendanaan yang efisien.
Sejarah Pasar Modal
Sejarah pasar modal dunia dapat ditelusuri hingga abad ke-12 di Prancis, ketika sistem keuangan mulai mengenal konsep jual beli surat berharga. Memasuki abad ke-13, aktivitas serupa mulai berkembang di wilayah Bruges, Flemish, dan Belgia yang dikenal dengan perdagangan komoditas. Perdagangan ini terus meluas ke negara-negara Eropa lainnya, termasuk Belanda yang turut berperan dalam perkembangan transaksi efek, baik komoditas maupun surat berharga.
Di Indonesia, pasar modal mulai diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda melalui Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Secara resmi, pasar modal Indonesia berdiri pada 14 Desember 1912 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel atau Asosiasi Perdagangan Efek.
Namun, akibat dampak ekonomi dari Perang Dunia I dan II, aktivitas pasar modal sempat terhenti pada tahun 1918. Baru pada tahun 1977, pasar modal Indonesia kembali diaktifkan oleh Presiden Soeharto melalui pembukaan Bursa Efek Jakarta. Seiring berjalannya waktu, berbagai kebijakan dan struktur pasar diperbarui hingga akhirnya terbentuklah Bursa Efek Indonesia (BEI), yang merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dan terus beroperasi hingga kini sebagai pusat perdagangan saham di Indonesia.
Baca juga: Lembaga Keuangan Non Bank: Pengertian, Jenis & Contoh
Manfaat dan Peran Pasar Modal
Berikut adalah peran pasar modal bagi investor, emiten (perusahaan), maupun pemerintah:
1. Bagi Investor
Pasar modal memberikan berbagai manfaat bagi individu yang ingin menanamkan modalnya, antara lain:
a. Memperoleh Capital Gain
Investor bisa mendapatkan keuntungan jika harga saham yang dimilikinya naik. Keuntungan ini disebut capital gain dan diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham.
b. Mendapatkan Dividen
Dividen adalah pembagian laba yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Dividen menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi investor.
c. Memiliki Hak Suara di RUPS
Investor yang memiliki saham juga memiliki hak untuk ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) guna mengambil keputusan strategis perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham, semakin besar pula pengaruh suara yang dimiliki.
d. Fleksibilitas dalam Investasi
Investor memiliki kebebasan untuk memilih dan mengganti instrumen investasi sesuai kebutuhan dan tujuan finansialnya.
e. Diversifikasi Investasi
Investor dapat berinvestasi di beberapa perusahaan sekaligus untuk mengurangi risiko kerugian. Sesuai dengan prinsip BP Sanders yang terkenal “don’t put all your eggs in one basket” artinya “Jangan meletakkan seluruh telurmu dalam satu keranjang” hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan kerugian besar apabila satu investasi kita gagal.
2. Bagi Emiten (Perusahaan yang Menerbitkan Saham)
Pasar modal juga memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan:
a. Menghimpun Dana dalam Jumlah Besar
Dengan menjual saham atau obligasi, perusahaan bisa mendapatkan dana besar untuk ekspansi usaha, inovasi, atau pelunasan utang.
b. Dana Diterima Setelah Pasar Perdana
Setelah penawaran saham perdana (IPO) selesai, perusahaan langsung menerima dana dari hasil penjualan saham.
c. Fleksibilitas Pengelolaan Dana
Perusahaan memiliki keleluasaan dalam mengelola dana yang berhasil dihimpun melalui pasar modal, sesuai dengan kebutuhan bisnis.
d. Pembagian Dividen Sesuai Kinerja
Besarnya dividen yang dibagikan tergantung pada keuntungan yang diperoleh perusahaan. Jika laba kecil, maka dividen juga akan menyesuaikan.
3. Bagi Pemerintah
Pasar modal turut mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa manfaatnya adalah:
a. Mendorong Aktivitas Investasi
Pasar modal mempercepat laju investasi, yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.
b. Memacu Pembangunan Nasional
Investasi yang meningkat membuka lebih banyak peluang proyek pembangunan di berbagai sektor.
c. Menciptakan Lapangan Kerja
Aktivitas di pasar modal menciptakan berbagai jenis pekerjaan, mulai dari analis keuangan, konsultan, hingga pegawai bursa efek.
d. Menjadi Indikator Ekonomi
Perkembangan pasar modal sering dijadikan sebagai barometer kondisi ekonomi nasional, termasuk dalam mengukur kepercayaan pasar terhadap pemerintah dan dunia usaha.
Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki fungsi dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berikut beberapa fungsi lain dari pasar modal:
1. Mendorong pertumbuhan bisnis
Pasar modal memudahkan perusahaan dalam memperoleh pendanaan, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja.
2. Sumber pendanaan ekspansi
Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi atau inovasi bisa mengakses dana dari investor melalui penerbitan saham atau obligasi.
3. Peluang investasi bagi masyarakat
Masyarakat dapat menanamkan modalnya dan memperoleh potensi keuntungan melalui berbagai instrumen investasi, seperti saham dan reksa dana.
4. Efisiensi alokasi modal
Pasar modal membantu mengalirkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan, sehingga modal bisa dimanfaatkan secara optimal.
5. Indikator pertumbuhan ekonomi
Pergerakan di pasar modal sering mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara. Indeks saham yang meningkat umumnya menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi.
6. Meningkatkan likuiditas aset
Instrumen pasar modal seperti saham dapat dengan mudah diperjualbelikan, sehingga memberikan fleksibilitas bagi investor dalam mengelola asetnya.
7. Mekanisme harga yang transparan
Pasar modal menyediakan sistem perdagangan yang terbuka dan transparan, dimana harga ditentukan oleh kekuatan pasar permintaan dan penawaran.
Pelaku Pasar Modal
Pelaku pasar modal meliputi beberapa pihak, yaitu sebagai berikut:
1. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi.
2. Investor
Investor merupakan individu atau lembaga yang membeli instrumen/produk pasar modal.
3. Perantara Perdagangan Efek
Perantara perdagangan efek merupakan broker atau pialang yang menghubungkan antara investor dengan pasar modal.
Baca juga: Pengertian Pajak, Manfaat, Jenis, beserta Fungsinya
Instrumen dan Produk Pasar Modal
Instrumen atau produk pasar modal adalah berbagai jenis produk keuangan yang diperdagangkan di pasar modal. Setiap produk memiliki karakteristik yang berbeda dan bisa dipilih sesuai dengan tujuan investasi. Berikut adalah beberapa jenis instrumen pasar modal:
1. Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Pemegang saham berhak atas sebagian keuntungan perusahaan (dividen) dan dapat turut serta dalam pengambilan keputusan melalui hak suara di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Instrumen pasar modal yang paling terkenal adalah saham (Sumber: freepik.com)
2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Pembeli obligasi (investor) akan menerima pembayaran bunga secara periodik, dan pokok utang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo.
3. Reksadana
Reksadana adalah kumpulan dana dari berbagai investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk membeli berbagai instrumen pasar modal, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Investor akan mendapatkan keuntungan berdasarkan kinerja portofolio yang dikelola.
4. Derivatif
Derivatif adalah kontrak keuangan yang nilainya tergantung pada harga atau nilai aset dasar, seperti saham, obligasi, atau komoditas. Contoh derivatif yang umum adalah opsi dan futures.
Contoh Pasar Modal
Yuk, kita lihat beberapa contoh pasar modal di dunia.
1. New York Stock Exchange (NYSE)
NYSE adalah pasar modal terbesar dan paling terkenal di dunia yang terletak di New York, Amerika Serikat. Di sini, saham dari berbagai perusahaan besar diperdagangkan, termasuk perusahaan multinasional dengan kapitalisasi pasar terbesar. NYSE dikenal dengan tradisi perdagangan saham secara langsung di lantai bursa, meskipun kini banyak transaksi dilakukan secara elektronik.
2. Nasdaq
Nasdaq adalah bursa saham terbesar kedua di dunia, yang juga terletak di Amerika Serikat. Nasdaq lebih dikenal dengan saham-saham perusahaan teknologi besar seperti Apple, Microsoft, dan Tesla. Berbeda dengan NYSE, Nasdaq sepenuhnya berbasis elektronik dan lebih banyak memfokuskan pada perusahaan-perusahaan teknologi dan startup.
3. Tokyo Stock Exchange (TSE)
Tokyo Stock Exchange adalah pasar modal terbesar di Jepang dan salah satu yang terbesar di dunia. TSE menjadi tempat perdagangan saham perusahaan-perusahaan besar Jepang seperti Toyota, Sony, dan Mitsubishi. Pasar modal ini memainkan peran penting dalam perekonomian Jepang dan kawasan Asia.
4. Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal utama di Indonesia yang mengelola perdagangan saham dan obligasi. BEI menyediakan platform untuk perusahaan-perusahaan yang ingin mengumpulkan dana melalui penerbitan saham atau obligasi, serta memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli dan menjual instrumen keuangan. BEI berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menyediakan sumber pendanaan bagi perusahaan serta peluang investasi bagi masyarakat.
Baca juga: Inflasi: Pengertian, Jenis, Penyebab, Dampak, & Cara Mengatasi
Pasar Modal Syariah
Selain pasar modal konvensional, ada juga yang disebut dengan pasar modal syariah, yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Aturan Pasar Modal Syariah
Dalam pasar modal syariah, terdapat beberapa aturan yang membedakannya dari pasar modal biasa, seperti:
1. Larangan Riba
Pasar modal syariah melarang adanya transaksi yang mengandung riba (bunga), sehingga semua bentuk transaksi harus bebas dari unsur bunga.
2. Larangan Spekulasi (Gharar)
Spekulasi atau ketidakpastian yang berlebihan juga dilarang dalam pasar modal syariah, untuk memastikan semua transaksi dilakukan secara transparan dan adil.
3. Investasi pada Perusahaan Halal
Perusahaan yang masuk dalam pasar modal syariah hanya yang bergerak di sektor usaha yang halal, sesuai dengan hukum Islam.
Produk Pasar Modal Syariah
Beberapa produk yang ditawarkan dalam pasar modal syariah, yaitu:
1. Sukuk (Obligasi Syariah)
Sukuk adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan, namun sesuai dengan prinsip syariah. Sukuk tidak mengandung unsur bunga, melainkan berbasis pada bagi hasil atau sewa.
2. Reksadana Syariah
Reksadana syariah adalah wadah investasi yang mengumpulkan dana dari masyarakat dan dikelola oleh manajer investasi untuk membeli produk-produk yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti saham syariah, sukuk, atau instrumen keuangan lainnya yang bebas dari unsur riba dan spekulasi.
—
Apakah kamu sudah paham tentang pasar modal dan peranannya dalam perekonomian? Kalau masih ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk tanya langsung ke para Master Teacher di Brain Academy. Kamu bisa belajar online lewat aplikasi Ruangguru atau datang langsung ke cabang terdekat di kotamu.
Referensi:
Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal Direktorat Analisis Informasi Pasar Modal. 2025. Buku Saku Pasar Modal [daring]. Tautan: https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Documents/Pages/Buku-Saku-Pasar-Modal/BUKU%20SAKU%20PSR%20MODAL%20OJK%202023.pdf (Diakses pada 12 April 2025)
Ester, M. 2025. Pengantar Pasar Modal [daring]. Tautan: https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/567548-pengantar-pasar-modal-konsep-dan-praktik-c369a6ae.pdf (Diakses pada 12 April 2025)
Siti M. R. 2025. Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Ekonomi Kelas X [daring]. Tautan: https://repositori.kemdikbud.go.id/22070/1/X_Ekonomi_KD-3.5_Final.pdf (Diakses pada 12 April 2025)

        
 
 